Berdasarkan pemantauan di Bakauheni, kendaraan tersebut sebagian besar belum juga menyeberang sejak pagi karena arus kendaraan pribadi dari Pulau Sumatera tujuan Jawa masih ramai.
Kendaraan truk tersebut, telah memenuhi seluruh dermaga pelabuhan tersebut terutama kendaraan truk pengangkut barang industri dan truk tanpa muatan.
Selain itu, kedatangan truk yang berdatangan dari jalan lintas Sumatera dialihkan antre di jalan lintas pantai timur agar tidak menghambat kendaraan yang keluar masuk pelabuhan tersebut.
Antrean ini memenuhi jalur masuk pelabuhan sehingga lalu-lalang kendaraan dilewatkan satu jalur keluar disisi lainnya dan lebih sempit karena seharusnya untuk kendaraan yang akan keluar saja.
Namun, untuk kendaraan pengangkut sembako, bahan bakar dan hasil bumi tetap dapat menyeberang dengan diselipkan di antara antrean kendaraan pribadi dan bus antar-pulau.
Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni, Heru Purwanto di Bakauheni, mengatakan antrean truk tersebut terjadi karena kendaraan arus balik penumpang roda empat dan bus masih padat hingga diprioritaskan menyeberang.
Ia mengatakan, truk tersebut ditahan karena jika didahulukan akan menghambat arus balik pemudik yang akan menyeberang, namun untuk truk sembako tetap boleh menyeberang.
"Kendaraan masih padat sejak Rabu dini hari hingga saat ini sehingga kami belum bisa menyeberangkan truk tersebut," katanya.
Kemudian, katanya, seluruh kantong parkir di pelabuhan tersebut tidak mampu menampung membludaknya kendaraan jika semua kendaraan masuk semua ke pelabuhan.
"Sebagian truk telah kami tahan di luar pelabuhan agar tidak memicu penumpukan karena kantung parkir di dermaga terbatas," katanya.
Ia memperkirakan, kendaraan truk tersebut akan terus mengalir dan padat hingga hari Minggu (11/9) terus berdatangan dari seluruh daerah di Sumatera karena sejak beberapa hari tidak menyeberang saat Lebaran.
"Truk-truk yang antre saat ini sebagian besar berasal dari daerah jauh di Sumatera dan baru sampai di Bakauheni tujuan Merak Banten," imbuhnya.
(ANT-048/R010)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011