Banda Aceh (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan wilayah Aceh masih pada masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau sehingga masyarakat diminta mewaspadai potensi banjir hingga kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

“Kita masih pada masa peralihan cuaca, memang dalam tahun ini masa peralihan agak lama,” kata Koordinator Data dan Informasi BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Zakaria Ahmad di Aceh Besar, Selasa.

Ia menjelaskan Aceh sudah mulai memasuki masa peralihan cuaca sejak Februari lalu. Cuaca dalam situasi seperti ini cenderung tidak menentu, terkadang hujan, kemudian panas, sehingga perlu mewaspadai banjir dan potensi karhutla dari titik panas.

“Masa peralihan agak lama tahun ini karena banyak gangguan atmosfir, seperti massa udara dingin ke Indonesia bagian darat, belokan angin, pergerakan massa udara equatorial dari barat ke timur, jadi Aceh terkena imbasnya,” katanya.

Baca juga: BMKG deteksi dua titik panas di wilayah Aceh

Baca juga: BMKG: Aceh memasuki masa peralihan cuaca ke musim kemarau


Semua kabupaten/kota di wilayah paling barat Indonesia itu berpotensi terjadi hujan ringan hingga sedang dalam beberapa hari ke depan.

Terutama, masyarakat perlu mewaspadai curah hujan di setiap daerah pegunungan karena berpotensi banjir bandang dan banjir luapan.

“Ada juga sebagian hujan sedang hingga lebat di Aceh Besar, Aceh Jaya, Pidie bagian pegunungan, Gayo Lues, Aceh Tengah, Subulussalam, dan juga Aceh Tamiang, disertai dengan kilat dan petir,” katanya.

Sedangkan untuk potensi karhutla, kata dia, perlu diwaspadai di wilayah barat selatan Aceh yang umum kawasan hutan gambut seperti Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Jaya, Aceh Selatan hingga Aceh Singkil. Daerah ini kerap terdeteksi titik panas.

Pada Senin (7/3) kemarin, terdeteksi tiga titik panas yang masing-masing satu titik di Aceh Jaya, Aceh Selatan dan Aceh Singkil. Titik panas itu memang dengan tingkat kepercayaan sedang, namun perlu diwaspadai pemicu terjadi karhutla.

“Potensi titik panas masih ada, ini untuk daerah yang diperkirakan hujan ringan. Malah pagi siang hari itu cerah berawan, kemudian malam nanti baru hujan,” katanya.

Untuk hari ini dari pantauan sensor satelit terra, aqua, dan suomi NPP tidak terdapat titik panas di wilayah Aceh.*

Baca juga: BMKG ingatkan potensi kebakaran lahan karena cuaca panas di Aceh Utara

Baca juga: BMKG: Aceh masih diguyur hujan hingga tiga hari ke depan

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022