Teheran (ANTARA News/AFP) - Pasukan Iran membunuh wakil komandan kelompok pemberontak Kurdi PJAK yang berpangkalan di Irak, kata Pengawal Revolusi Republik Islam itu dalam satu pernyataan, Rabu.
"Majid Kavian, wakil komandan teroris (Partai Kehidupan Bebas Kurdistan) PJAK, alias Samakou Sarhaldan tewas, Sabtu" , kata Pengawal Revolusi di laman internetnya Sphahnews.
Laporan itu tidak menyebut tentang bagaimana ia tewas, tetapi mengutip satu pernyataan berasal dari PJAK, Pengawal Revolusi itu mengatakan Kavian "tewas akibat kena pecahan peluru artileri."
Laporan itu mengatakan Kavian terlibat dalam "operasi-operasi teroris di Iran " sejak tahun 2003.
Pada Juli, Iran melancarkan serangan besar-besaran terhadap pemberontak PKK, menembaki distrik-distrik sekitar perbatasan Irak selama berminggu-minggu tetapi menghentikan operasi dalam bulan puasa utuk memberikan peluang kepada pemberontak mundur dari daerah-daerah perbatasan.
Pasukan Iran memulai kembali serangan pada 2 September, dengan perwira operasi mereka Kolonel Hamid Ahmadi mengatakan pertempuran akan "dilanjutan sampai semua kelompok kontra revolusioner, pemberontak dan teroris dilumpuhkan."
Menurut Pengawal Revolusi, sejauh ini lebih dari 30 anggota PJAK tewas dan 40 lainnya cedera dam gelombang kedua serangan sementara Iran menderita dua korban.
Pada Senin,PJAK mengumumkan gencatan senjata dan menyerukan Iran melakukan tindakan serupa untuk mencegah pertumpahan darah lebih jauh.
Iran menanggapi sehari kemudian, dengan mengatakan pemerintah otonomi Kurdi Irak, yang betindak sebagai penengah, harus menjelaskan rincian gencatan senjata itu sebelum membuat satu keputusan.
Karena isi gencatan senjata itu diumumkan kelompok pemberontak PJAK tidak jelas, pemerintah wilayah otonomi Kurdistan Irak yang menengahi tindakan ini harus menjelaskan niat dari gencatan senjata itu secepat mungkin," kata pasukan elit itu dalam saau pernyataan.
Pemberontak PJAK terlibat bentrokan senjata dengan pasukan Iran dalam tahun-tahun belakangan ini, yang menimbulkan aksi pengeboman balasan terhadap pangkalan-pangkalan mereka di distrik-distrik perbatasan pegunungan Kurdistan Irak.
Sementara itu pertengahan Agustus lalu, Turki mulai operasinya sendiri pengeboman dan serangan-serangan terhadap pangkalan-pangalan pemberontak Partai Pekerja Kurdistan Irak (PKK) di Kurdistan, yang memiliki hubungan dengan PJAK.
Kelompok HAM Human Rights Watch mengecam Iran dan Turki atas aksi-aksi militer mereka yang ditujukan terhadap pangkalan-pangkalan pemberontak Kurdi di Irak utara.
(H-RN/H-AK)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011