Sydney (ANTARA News/AFP) - Sebuah batu suci Suku Aborigin, yang menurut tradisi tidak boleh dilihat oleh perempuan, dilaporkan ditarik dari lelang di Inggris, Rabu, setelah penjualan batu itu menyebabkan kemarahan di Australia.
Batu halus berukir "Tjuringa", yang biasanya hanya pernah disentuh oleh para tetua suku laki-laki, ditawarkan untuk dijual oleh seorang wanita Inggris yang memperoleh batu itu sebagai hadiah ulang tahun lebih dari 50 tahun yang lalu.
Tapi Galleri Lelang Canterbury mengatakan telah memutuskan untuk tidak melelang batu suci itu, yang diperkirakan akan terjual hingga 9.500 dolar AS, setelah pendekatan yang dilakukan oleh Komisi Tinggi Australia di London dan ahli budaya.
"Saya telah berbicara dengan penjual dan Anda bisa menjadi yang pertama yang mengetahui bahwa kami menariknya dari lelang," kata Direktur rumah lelang Tony Pratt kepada Australian Broadcasting Corp
"Sudah jelas jika pihak penjual maupun saya tidak ingin menyinggung siapapun, terutama etnis Aborigin," katanya. Pratt mengatakan itu bahwa batu itu adalah artefak museum berkualitas, "tapi saya sudah menyadari betapa pentingnya hal ini".
Dia menambahkan bahwa ia berharap batu itu bisa dikembalikan ke Australia.
Potensi penjualan telah membuat marah para pakar Aborigin, yang mengatakan bahwa batu itu sangat penting bagi bangsa Arrernte di wilayah gurun pusat sehingga museum di Australia menolak untuk memamerkannya sebagai bagian dari upaya menghormati kepercayaan mereka.
Dalam catatan penjualan, rumah lelang itu mengatakan bahwa "Lady Kent" telah diberi oleh penulis Archer Russell, seorang pria yang dikenalnya secara singkat di Sydney pada 1959 sebuah batu bulat berukuran 6 kali 10,5 inchi atau 26,7 cm x 15,2 cm.
Russell, yang menghabiskan waktu selama beberapa bulan di wilayah gurun pusat, juga memberikan sebuah bumerang kepada seorang wanita yang tidak disebutkan namanya, yang pada saat itu bekerja sebagai seorang aktris di televisi Australia.
"Aku menelepon Churinga (Tjuringa) sebagai batu mimpi saya," katanya sebagaimana dikutip dalam catatan rumah lelang.
"Oleh karena saya tidak dapat membaginya di antara dua anak lelaki saya maka saya memutuskan untuk menjualnya. Archer adalah seorang pria yang penyayang dan saya tahu dia akan menyetujuinya."
Bernice Murphy, direktur Museum Nasional Australia, mengatakan bahwa Tjuringas adalah benda yang paling suci dalam budaya Aborigin dan siapapun dengan yang menghormati kepercayaan penduduk asli tidak akan memberikannya kepada seorang wanita kulit putih Inggris sebagai hadiah ulang tahun.
"Ini hal yang paling asusila yang dapat Anda lakukan pada budaya Aborigin, "katanya, seraya menambahkan bahwa kembalinya batu itu ke pemilik tradisionalnya adalah penting.
Batu-batu itu memiliki makna spiritual yang kuat bagi"orang-orang tertentu yang seluruh identitasnya beresonansi di sekitar tanda-tanda pada yang terdapat di batu kecil itu," katanya.
(G003/S008)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011