Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan (Menkeu), Agus Martowardojo, mengingatkan bahwa arus modal masuk yang saat ini berdampak positif bagi perekonomian nasional bisa berubah menjadi masalah, sehingga harus hati-hati mengelolanya.
"Kehati-hatian harus selalu terus dijaga terutama pinjaman dalam mata uang asing," katanya di Jakarta, Selasa.
Ia mencontohkan, agar perusahaan tidak melakukan pinjaman dalam valuta asing, meskipun bunganya rendah, jika penerimaan perusahaan itu bisnisnya bukan dalam valuta asing.
"Kita jangan melakukan pinjaman jangka pendek untuk diinvestasikan jangka panjang," katanya.
Selain itu, ia mengingatkan, jangan meminjam dengan tingkat bunga mengambang, padahal jenis pinjamannya tetap.
"Bentuk-bentuk mismatches. Ini harus bisa dikendalikan sebagai antisipasi kemungkinan terjadi pembalikan arus modal masuk," katanya.
Mantan Direktur Utama Bank Mandiri tersebut menyebutkan, pemerintah hingga saat ini terus menyampaikan himbauan kepada berbagai perusahaan dan lembaga keuangan untuk meningkatkan kehati-hatian.
"Kami juga terus melakukan koordinasi dengan Bank Indonesia untuk mengawal perkembangan ekonomi yang baik," katanya.
Ia menyebutkan, pemerintah menjaga tingkat inflasi dan peningkatan ekspor. Di sisi lain, impor barang yang tidak diperlukan agar tidak dilakukan.
"Selain itu investasi harus ditingkatkan, supaya kita betul-betul punya ketahanan ekonomi yang baik," katanya.
Ia menyebutkan, hingga saat ini pinjaman yang masih bisa langsung dikendalikan adalah dilakukan pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Yang terkait pinjaman oleh swasta tentu akan diarahkan melalui regulator yang ada, baik itu Bank Indonesia, Bapepam-LK, atau Bursa Efek Indonesia," katanya menambahkan.
(T.A039/K005)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011