Direktur Utama PT Finan Corpindo Nusa, Edwin Sinaga, di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa saham Astra Internasional mengalami kenaikan sebesar Rp750 menjadi Rp69.250 dengan volume transaksi sebesar 1,40 juta unit senilai Rp97,31 miliar.
Pelaku pasar aktif memburu saham industri otomotif itu, karena kinerja perseroan yang makin baik, ucapnya.
Perseroan, menurut dia, berhasil meraih laba bersih yang cukup besar sehingga memicu pelaku pasar optimis bisnis perseroan akan terus berkembang.
Apalagi data penjualan mobil Astra Internasional pada Juli 2011 meningkat dibanding data bulan sebelumnya, katanya.
Menguat saham Astra Internasional, lanjut dia diikuti pula oleh saham industri ban, Gajah Tunggal yang mengalami kenaikan Rp100 per saham menjadi Rp3.650.
Kenaikan harga itu terpicu oleh aksi beli pelaku pasar yang cukup besar mencapai 4,70 juta unit dengan nilai Rp14,32 miliar, ucapnya.
Sementara itu, saham Bank BRI mengalami transaksi paling besar sebanyak 8,74 juta unit senilai Rp58,78 miliar pada kurs akhir Rp6.800 atau naik Rp150.
"Pelaku memburu saham industri bank ini, karena perseroan merupakan bank yang meraih laba bersih paling besar diantara bank lainnya," katanya.
Saham lainnya yang juga berhasil diperjualbelikan dengan jumlah yang besar antara lain saham Inco dengan volume transaksi sebanyak 5,2 juta unit senilai Rp20,66 miliar pada kurs akhir Rp3.900 atau naik Rp175.
"Kami optimis indeks masih akan bergerak naik, karena pelaku yakin dengan fundamental ekonomi makro Indonesia yang terus tumbuh," ucap Edwin Sinaga.
Gejolak ekonomi global yang terjadi pada saat ini, lanjut dia masih belum mengganggu pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ditopang oleh sektor konsumsi, investasi asing dan ekspor.
"Karena itu target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,7 persen diperkirakan masih akan dapat dicapai," ucapnya.
(T.H-CS/B008)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011