rata-rata yang meninggal belum divaksin ini juga diperparah dengan penyakit penyerta atau komorbid

Manado (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara menyebutkan 18 orang yang dilaporkan meninggal karena COVID-19 pada pekan pertama Maret 2022, belum divaksinasi.

"Jadi rata-rata yang meninggal belum divaksin ini juga diperparah dengan penyakit penyerta atau komorbid," sebut Kepala Bagian Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulut Merry Pasorong di Manado, Senin.

Sebagaimana data Satgas Penanganan COVID-19 Sulut per 6 Maret 2022, akumulasi kasus meninggal pada pekan pertama telah mencapai 31 orang, lebih banyak dibanding pekan terakhir Februari yaitu 29 orang.

Baca juga: Hingga akhir Februari, 576 warga Sangihe-Sulut positif COVID-19

Dia menjelaskan beberapa penyakit penyerta yang diidap pasien COVID-19 di antaranya gagal ginjal, hipertensi, diabetes melitus, pneumonia, hepatitis hingga anemia.

Merry menduga pasien yang belum divaksin tersebut merasa takut dan khawatir karena memiliki komorbid.

Padahal, menurut dia, sebelum mendapatkan layanan vaksinasi kondisi kesehatan diperiksa terlebih dulu untuk memastikan bisa tidaknya divaksinaai.

Baca juga: 1.060 warga Sulut meninggal karena COVID-19

Apabila mendapatkan vaksinasi, lanjut dia, maka perlindungan lebih bertambah, sementara yang belum divaksin kondisinya akan diperparah ketika tertular varian baru.

"Memang ada juga yang sudah divaksin terkena COVID-19, tapi gejalanya ringan atau tanpa gejala saja," ujarnya.

Baca juga: Kasus baru COVID-19 Sulut capai 1.014, lebihi puncak gelombang kedua

Baca juga: Kemenkes: Penyusunan prokes praendemi masuk tahap finalisasi

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022