Managing Research PT Indosurya Asset Management di Jakarta, Selasa mengatakan, melemahnya sebagian mata uang Asia lainnya terhadap dolar AS memberi dampak negatif pada nilai tukar mata uang dalam negeri.
Ia mengatakan, pelaku pasar yang masih mengkawatirkan krisis finansial di beberapa negara Eropa memicu mata uang dolar AS menguat terhadap mata uang Euro maupun mata uang lainnya sehingga berimbas pada mata uang rupiah.
"Melemahnya mata uang Asia disebabkan dari mata uang Euro yang juga melemah terhadap dolar AS. Mata uang dolar AS masih terapresiasi terhadap mata uang kuat dunia dikarenakan krisis di Eropa yang belum pulih, sehingga nilai tikar rupiah terbawa imbas negatifnya," kata dia.
Ia menambahkan, melemahnya mata uang Eropa membuat permintaan terhadap mata uang berimbal hasil tinggi di pasar berkembang sedikit menurun.
Ia mengatakan, pelaku pasar asing yang melepas saham di pasar saham dalam negeri menambah sentimen negatif rupiah yang diperdagangkan di pasar spot.
"Akibat hindar resiko dikarenakan kekhawatiran mengenai krisis hutang Eropa dan kondisi ekonomi AS pelaku pasar cenderung memegang dolar AS," kata dia.
Meski demikian, lanjut dia, masih ada sentimen positif dari dalam negeri yakni, angka inflasi yang sesuai ekspektasi pelaku pasar sebesar 0,93 persen.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011