Kepala Divisi Perusahaan BPDPKS Achmad Maulizal di Jakarta, Senin mengatakan, sektor UMKM merupakan konsumen utama produk sawit yang membutuhkan ketersediaan pasokan dan harga terjangkau.
"Kampanye minyak sawit sehat terus dilakukan melalui jaringan sosial media dengan cara promosi ke masyarakat. Kita mendorong bahwa minyak sawit sehat dan bagus termasuk kepada UKMK," ujarnya dalam webinar bertema "Kampanye dan Promosi Minyak Sawit Sehat Kepada UKMK".
Industri kelapa sawit, lanjutnya sangat berperan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Indonesia sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia telah menghasilkan berbagai produk jadi untuk kebutuhan makanan seperti minyak goreng, krimer, shortening, margarin, dan cocoa butter substitute.
Oleh karena itu, menurut dia, Kampanye minyak sawit sehat perlu diperluas sampai kepada Usaha Kecil, Menengah, dan Koperasi (UKMK) di bidang pangan dan kuliner.
Sementara itu Deputi Bidang Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Ekonomi Musdhalifah Machmud menambahkan kelapa sawit juga sebagai bagian dari usaha kecil menengah. Petani dapat didorong untuk membuat produk makanan sehat dan minyak goreng sawit, sabun maupun hand sanitizer sehingga memiliki nilai tambah dan meningkat pendapatannya.
"Pengembangan Usaha Kecil Menengah dan Koperasi (UKMK) sawit dapat menjadi promosi untuk meningkatkan posisi tawar dan akses pasar yang lebih besar. UKMK dapat berperan dengan mendorong kesejahteraan petani dan memperkuat strategi untuk meningkatkan daya saing," katanya.
Pelaku usaha ayam goreng Syamsalis, mengakui lebih memilih minyak goreng sawit untuk digunakan dalam produk ayam gorengnya karena secara ekonomi lebih menguntungkan dibanding dengan minyak nabati lain.
Menurut pemilik Sabana Fried Chicken itu usahanya membutuhkan minyak goreng dari sawit lebih dari 100 ton per bulan dan trennya dari tahun ke tahun selalu meningkat.
"Lantaran terjadi persoalan dalam harga minyak goreng, akan membuat pelaku UMKM melakukan penyesuaian," katanya.
Oleh karena itu ia mengharapkan pemerintah memberikan subsidi kepada UMKM karena pelaku usaha ini penopang ekonomi negara saat ini.
"Jika UMKM melemah ekonomi negara akan melemah. Jika UMKM terbebani maka masyarakat pasti terkena imbasnya," katanya.
Baca juga: BPDPKS catat kinerja positif sektor sawit di tahun 2021
Baca juga: Realisasi dana Peremajaan Sawit Rakyat 2016-2021 Rp6,59 triliun
Baca juga: SPKS harapkan dana BPDPKS lebih dialokasikan untuk petani sawit
Pewarta: Subagyo
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022