Dinas Kesehatan bersama instansi terkait lainnya harus memastikan faskes benar-benar siap
Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah memastikan fasilitas pelayanan kesehatan (faskes) masih terkendali menghadapi lonjakan kasus COVID-19.
"Dinas Kesehatan bersama instansi terkait lainnya harus memastikan faskes benar-benar siap," kata Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, melalui Kepala Dinas Kesehatan Kalteng Suyuti Syamsul di Palangka Raya, Senin.
Sejak lonjakan kasus mulai pekan pertama Februari 2022 serta masuknya varian Omicron, Pemprov sudah mempersiapkan sedini mungkin fasilitas pelayanan kesehatan.
Hal tersebut mencakup rumah sakit baik dari sisi kesiapan tenaga kesehatan, alat kesehatan, obat-obatan, oksigen, termasuk Bahan Medis Habis Pakai (BMHP), maupun sarana prasarana pendukung lainnya.
Menurut dia, kesiapan tersebut salah satunya dapat dilihat dari data jumlah tempat tidur (TT) dan persentase pemakaian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) yang khusus dalam menangani pasien COVID-19.
Untuk tempat tidur intensif dari 41 tempat tidur yang terpakai 18 buah atau 43,90 persen yang terbanyak di Palangka Raya 10 tempat tidur dari 17 TT yang tersedia.
Sedangkan tempat tidur Isolasi dari 1.297 TT yang digunakan sebanyak 239 TT atau 18,43 persen, kembali yang terbanyak di Palangka Raya sebesar 112 TT dari 299 TT atau 37,5 persen yang disiapkan tersebar di beberapa rumah sakit, baik rs pemerintah, TNI, Polri maupun swasta.
"Artinya dari total 1.399 TT (Intensif + Isolasi), hanya terpakai 257 TT atau BOR yakni 19,21 persen," ujar dia.
Baca juga: Gubernur pacu percepatan vaksinasi dosis kedua di Kalteng
Baca juga: Gubernur Kalteng: Jangan takut anak divaksinasi COVID-19
Sebelum lonjakan yang umumnya disebut gelombang ketiga, Gubernur sudah menginstruksikan seluruh jajaran Dinas Kesehatan dan pemangku kepentingan terkait untuk mengantisipasi jika terjadi lagi lonjakan.
"Beliau benar ketika terjadi seperti ini, kita jauh lebih siap dalam segala aspek yang didukung pengalaman menangani gelombang lonjakan sebelumnya, kata Suyuti.
Selain rumah sakit sebagai tempat perawatan pasien terkonfirmasi COVID-19 yang mengalami gejala sedang sampai berat atau pasien yang berisiko seperti memiliki komorbid atau penyakit penyerta, di seluruh wilayah Kalteng juga menyediakan tempat isolasi terpusat (isoter) bagi pasien positif dengan gejala ringan atau tanpa gejala, serta yang disarankan untuk melakukan isolasi mandiri dengan persyaratan khusus.
Apabila persyaratan tersebut tidak dapat dipenuhi maka masyarakat diarahkan atau ditampung di tempat-tempat isoter yang tersebar di seluruh wilayah Kalteng.
Adapun jumlah tempat tidur yang tersedia total 1.472 tempat tidur dan data terakhir sampai dengan tanggal 1 Maret 2022 BOR masih nol persen atau tidak ada penggunaan tempat tidur.
Mencermati fakta dan data yang saya sampaikan tadi, maka dapat disimpulkan pelayanan kesehatan khusus untuk masyarakat yang terkonfirmasi COVID-19 di Kalteng masih terkendali," ujar dia.
Baca juga: Gubernur Kalteng: Shrimp estate upaya strategis pulihkan ekonomi
Baca juga: Gubernur harapkan DPR RI bantu akselerasi pembangunan di Kalteng
Pewarta: Muhammad Arif Hidayat
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2022