Jadi yang pertama harus kita dudukkan dulu bahwa apa yang kita lakukan dalam ESG initiatives itu harus bagian dari corporate strategy
Jakarta (ANTARA) - Direktur Kepatuhan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Ahmad Solichin Lutfiyanto memastikan penerapan prinsip Environmental, Social And Governance (ESG) selaras dengan strategi korporasi, baik dalam pengelolaan aset, liabilitas, operasional, maupun sumber daya manusia.
Ia menekankan untuk menerapkan prinsip bisnis berkelanjutan tersebut, setiap perseroan harus mengetahui dan paham framework bisnis berkelanjutan terlebih dahulu.“Kemudian framework itu harus menjadi bagian dari corporate strategy, jadi bukan asal ikut tren. Jadi yang pertama harus kita dudukkan dulu bahwa apa yang kita lakukan dalam ESG initiatives itu harus bagian dari corporate strategy,” kata Solichin dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin.
Komitmen untuk menerapkan prinsip ESG melatarbelakangi BRI untuk merilis sustainability bond pada 2019 guna membiayai proyek-proyek yang sesuai dengan strategi perseroan menjadi bank UMKM, dengan porsi kredit untuk UMKM saat ini mencapai 84 persen.
Melalui penerapan prinsip ESG yang sejalan dengan strategi korporasi, bond senilai 500 juta dolar AS itu pun berhasil menarik minat investor global hingga mengalami over subscribed sebanyak 8 kali.Hampir 70 persen dana dari Sustainability Bond itu digunakan untuk social project yang berkaitan dengan pemberdayaan UMKM, dan sisanya untuk green project terkait LRT.
“Sustainability bond itu ada di sisi liabilitasnya. Itu adalah salah satu inisiatif BRI dalam konteks menjawab concern dari stakeholders terutama investor global karena kami adalah perusahaan publik, terkait isu mengenai ESG dan bertahap akan kami tambah penerapannya,” kata Solichin.
Untuk menjaga kepercayaan investor, perseroan secara berkala dan berkesinambungan mencantumkan kinerja maupun hasil dari bond tersebut dalam laporan tahunan perseroan, sustainability report dan annual sustainability bond report, sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada investor.
“Dalam case BRI LRT itu kalau sudah jalan bisa mereduksi emisi karbon sekitar 8.000 ton CO2 per tahun. Dari kredit yang kami berikan kepada UMKM terutama mikro dan ultramikro, itu sudah bisa create lapangan kerja baru serta mempertahankan kelangsungan usaha bagi sekitar 400.000 UMKM di Indonesia,” paparnya.
Baca juga: Erick Thohir: Dividen BRI bukti kesuksesan holding BUMN Ultra Mikro
Baca juga: Bisnis "wealth management" BRI tumbuh 21 persen pada Januari 2022
Baca juga: Gelar RUPST, BRI bagikan dividen Rp26,4 triliun
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022