"Jumlah itu naik dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya Rp1,6 triliun," kata Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) Bank Indonesia (BI) Yogyakarta Djoko Raharto di Yogyakarta, Selasa.
Menurut dia, penukaran uang tunai yang mencapai Rp2,1 triliun tersebut, berdasarkan data pada 1 sampai 26 Agustus 2011.
"Besarnya nilai penukaran uang tunai sebanyak itu disebabkan tingginya kebutuhan uang kartal dari masyarakat, dan keterlibatan bank umum dalam memberikan layanan serupa," katanya.
Ia mengatakan penukaran uang tunai langsung di bank sentral pada masa Lebaran 2011 mencapai Rp77,4 miliar, atau turun dibandingkan dengan tahun lalu sebesar Rp96 miliar.
"Uang pecahan yang banyak diminati masyarakat sehingga mendominasi penukaran uang tunai adalah Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000, dan Rp20.000," katanya.
Menurut dia, kenyataan itu hampir sama dengan tahun lalu. Uang pecahan yang diminati masyarakat adalah Rp20.000, Rp10.000, Rp5.000, Rp2.000, dan Rp1.000.
"Pada 2010 kami mengeluarkan uang pecahan emisi baru Rp2.000, yang banyak diminati masyarakat. Namun, tahun ini kami tidak mengeluarkan uang pecahan emisi baru," katanya. (ANT/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011