Purwokerto (ANTARA) - Bupati Banyumas Achmad Husein optimistis pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, akan meningkat pada 2022 seiring membaiknya kegiatan perekonomian di daerah itu.
"Insya Allah, di tahun 2022 ini akan lebih baik dari 2021 di mana Banyumas masuk 10 besar di Jawa Tengah untuk daerah yang pertumbuhan ekonominya bagus. Kalau di Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen), Banyumas yang paling tinggi," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya wajib bersyukur terhadap pertumbuhan ekonomi yang dicapai Banyumas pada 2021, meskipun mencapai empat persen dari target yang ditetapkan sebesar 4,1 persen.
Ia pun optimistis pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banyumas pada 2022 bisa melampaui target yang ditetapkan sebesar 4,5 persen.
"Kalau pandemi ini benar-benar selesai pada bulan depan (April), saya rasa (pertumbuhan ekonomi Banyumas) bisa sekitar 5 persen," katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Banyumas Kristanta mengakui pertumbuhan ekonomi Banyumas pada 2021 mencapai empat persen.
Ia mengharapkan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) dapat mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banyumas pada 2022.
"Harapan kami juga di tahun 2022, dengan nanti program PEN sudah jalan, sudah operasional, kemungkinan target (pertumbuhan ekonomi) yang ditetapkan pada tahun 2022 yang sebesar 4,5 persen, kemungkinan bisa tercapai. Bahkan, mungkin bisa lebih, hampir 5 persen," katanya.
Dalam hal ini, kata dia, Bupati Banyumas berinisiatif meminjam dana PEN guna mendukung pembangunan infrastruktur sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Banyumas.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banyumas Suprih Handayani mengatakan ada sejumlah fakta menarik terkait dengan ekonomi Kabupaten Banyumas.
Menurut dia, fakta pertama adalah Banyumas merupakan penyumbang ekonomi tertinggi keempat di Jawa Tengah setelah Kota Semarang, Kabupaten Cilacap, dan Kabupaten Kudus.
Fakta berikutnya, Banyumas merupakan penyumbang pertumbuhan ekonomi terbesar ketiga di Jawa Tengah setelah Kota Semarang dan Cilacap.
"Sejak 2011-2021 secara konsisten pertumbuhan ekonomi Banyumas berada di atas pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah," katanya.
Selain itu, kata dia, Banyumas juga memiliki banyak sumber daya ekonomi dengan keunggulan komparatif, kompetitif, maupun keduanya (komparatif dan kompetitif, red.).
Menurut dia, pertumbuhan domestik regional bruto (PDRB) Kabupaten Banyumas pada tahun 2021 tercatat sebesar Rp56,92 triliun, sedangkan PDRB per kapita per tahun tercatat sebesar Rp22,73 juta atau meningkat dari tahun 2020 yang sebesar Rp22,07 juta namun masih lebih rendah dibanding tahun 2019 yang mencapai Rp23,61 juta.
"Lapangan usaha yang mendominasi terbentuknya ekonomi Banyumas adalah sektor industri sebear 25,56 persen, perdagangan 15,5 persen, konstruksi 13,49 persen, pertanian 12,08 persen, serta pertambangan dan penggalian 5,5 persen," katanya.
Dia mengatakan laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banyumas tahun 2021 mencapai 4 persen atau di atas Jawa Tengah yang sebesar 3,32 persen dan nasional yang sebesar 3,69 persen.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022