Bogor (ANTARA News) - Satlantas Polres Bogor memeriksa supir bus Hiba Utama yang mengalami kecelakaan maut di jalan raya Puncak tepatnya di Kampung Cibogor, Cipayung, Mega Mendung, Kabupaten Bogor, Minggu petang.
"Saat ini supir sudah diamankan untuk dimintai keterangan terkait kecelakaan tersebut. Kita juga mengumpulkan keterangan sejumlah saksi," kata Kepala Satlantas (Kasatlantas) Polres Bogor AKP Syarif Zainal Abidin saat ditemui di Pos Polisi Gadog, Minggu malam.
Ia menjelaskan kecelakaan tersebut terjadi di depan petugas Polres Bogor yang tengah mengatur arus lalu lintas di kawasan Puncak.
Menurut dia, peristiwa terjadi sekitar pukul 17.00 WIB, ketika bus pariwisata Hiba Utama dengan nomor polisi B 7351 BW yang dikemudikan oleh Ridwan, warga Jakarta Selatan, bergerak dari arah Taman Wisata Matahari menuju Gadog.
Kasatlantas yang melihat langsung peristiwa tersebut saat dirinya bertugas di tanjakan Selarong mengatakan, bus terlihat melaju kencang dari arah atas.
Bus Hiba Utama bergerak dari arah Puncak menuju Ciawi. Namun setiba di tempat kejadian, bus telihat oleng ke kanan menabrak tembok vila kemudian menabrak sepeda motor honda Supra X F 6376 KI yang datang dari arah berlawanan.
Ia menambahkan, bus kemudian bergerak ke kiri dan menabrak sepeda motor Supra X B 6012 POU dan Yamaha Mio F 5587 KY yang bergerak dari arah Puncak menuju Ciawi.
"Sepertinya supir tidak mampu mengendalikan kecepatan bus, kemudian banting stir ke kanan, menyenggol sepeda motor. Karena arus lalu lintas padat di kanan, kemudian banting stir ke kiri dan menyenggol tiga sepeda motor yang sedang turun," katanya.
Menurut dia, dugaan penyebab kecelakaan karena supir tidak mampu menguasai kendaraan ditambah rem blong.
"Supirnya mengaku remnya blong saat di tanjakan itu," katanya.
Dalam peristiwa tersebut, kata Kasatlantas, menyebabkan satu orang tewas di tempat dan dua orang lainnya luka-luka.
Para korban saat ini sudah dilarikan ke RSUD Ciawi untuk mendapatkan perawatan. Dua korban luka-luka masing-masing bernama Yanti (34), ibu rumah tangga beralamat di Kampung Waru Jaya RT 07/RW 01 Kecamatan Parung Kabupaten Bogor. Korban mengalami luka bagian telinga kanan serta pendarahan.
Korban luka lainnya adalah Asep Pahrudin (21), Swasta, warga Dusun Jembatan RT 03/ RW 02 Desa Puspasari Kecamatan Citereup Kabupaten Bogor. Korban mengalami luka pada bagian kepala belakang dan luka robek pada bagian pinggul kiri serta pendarahan di bagian hidung.
"Korban meninggal adalah Susanti yang mengendarai sepeda motor Mio. Korban tewas di tempat karena terlindas bus," katanya.
Sepeda motor yang ditabrak bus masing-masing Honda Supra X nomor polisi F 6376 KI yang dikendarai Jandan Kusuma (40), warga Kampung Citeko RT 01/RW 03 Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor.
Sepeda motor Supra X B 6012 POU yang dikendarai Lie Foet Tet (61) warga Villa Mutiara blok B VI Kelurahan Sawah Baru Tangerang Selatan, serta Yamaha Mio F 5587 KY yang dikendarai Susanti seorang pelajar alamat Dusun Jembatan RT 03/RW 02 Desa Puspasari Kecamatan Citereup Kabupaten Bogor.
Peristiwa tersebut sempat menyebabkan arus lalu lintas di kawasan Puncak ditutup selama 30 menit saat dilakukan proses evakuasi korban.
Arus lalu lintas di lokasi kejadian sempat lumpuh selama hampir satu jam. Hingga pukul 19.30 WIB jalur kembali normal dua arah. Kejadian ini berdampak pada arus lalu lintas ke arah Puncak, puluhan kendaraan tertahan di gerbang tol dan simpang Gadog. (LR/E005/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011
In Memoriam to Asep Pahrudin