Manado (ANTARA News) - Gunung Lokon di Sulawesi Utara meletus dua kali meski oleh Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu di Kakaskasen, Kota Tomohon, dikategorikan letusan kecil.
"Ketinggian letusan kami tidak bisa melihatnya karena kondisi waktu itu tertutup awan dan berkabut. Letusannya terjadi pukul 04.07 WITA dan 04.14 WITA," jelas staf Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu, Warno, di Tomohon, Minggu.
Selain dua kali letusan, terekam sempat terjadi gempa hembusan sebanyak 14 kali hingga pukul 19.00 WITA. Selain hembusan berwujud asap kadang-kadang diikuti dengan debu vulkanik.
Letusan debu yang terjadi Minggu (4/8), katanya, hanya jatuh di sejumlah permukiman warga yang tak jauh dari kawah seperti Kelurahan Kinilow I, Kinilow, Kakaskasen I dan sekitaran Pos Pengamatan Gunung Api.
Seismograf juga sempat terekam gempa vulkanik dan tektonik. Gempa vulkanik terekam satu kali dan empat kali gempa tektonik jauh.
"Aktivitasnya memang masih di atas normal," katanya.
Dikatakan Warno, amplitudo tremor mengalami penurunan dibanding sehari sebelumnya yang sempat mencapai 25 milimeter.
Sejak pukul 00.00-06.00 WITA, tremor yang terekam 2-20 milimeter, dominan 8 milimeter.
Pukul 06.00-12.00 WITA, amplitudo tremor 1-18 milimeter, dominan 4 milimeter. Sedangkan pukul 12.00-18.00 WITA, amplitudo tremor 0,5-8 milimeter, dominan 3 milimeter.
"Tremor menunjukkan masih ada aliran magma. Mudah-mudahan amplitudo yang semakin mengecil mengindikasikan Gunung Lokon sementara menuju fase normal," harapnya.
Sementara itu, hingga pukul 19.00 WITA, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung masih menetapkan status Gunung Lokon siaga level III.
"Statusnya belum diturunkan ke waspada level II. Kami berharap warga menjauhi radius bahaya Gunung Lokon 2,5 kilometer," harapnya.
Pasca letusan Rabu (17/8), Gunung Lokon kembali meletus Minggu (28/8). Sedikitnya terjadi 11 kali letusan susulan yang terjadi setelah letusan utama.
Hingga kini aktivitas Gunung Lokon mulai menurun meskipun statusnya masih siaga level III dan belum diturunkan ke waspada level II.
(ANT-305/A034)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011