Yastremska yang memenangi tiga gelar WTA, melarikan diri dari Ukraina bersama adik perempuannya atas bantuan orang tua mereka hanya beberapa hari setelah invasi dimulai pada 24 Februari.
Dia mengaku menghabiskan dua malam di tempat parkir bawah tanah sebelum melarikan diri.
Baca juga: Badan tenis internasional bersatu kutuk Rusia
Petenis berusia 21 tahun itu merebut set pertama dari Zhang Shuai sebelum kalah 3-6, 6-3, 6-4 dari sang unggulan kedelapan, yang bangkit setelah ketinggalan 2-4 pada set penentuan untuk menjuarai turnamen tersebut.
"Hadiah uang yang saya peroleh di sini akan saya berikan kepada Yayasan Ukraina guna membantu Ukraina," kata Yastremska, yang mengalungkan bendera negaranya saat penyerahan trofi.
"Jika orang Ukraina menonton saya, saya ingin bilang 'kalian tangguh sekali, kalian punya semangat yang luar biasa, dan saya berusaha berjuang demi Ukraina.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada setiap orang yang mendukung Ukraina," pungkas dia seperti dikutip Reuters.
Rusia menyebut aksinya di Ukraina sebagai "operasi khusus".
Baca juga: Svitolina tolak bermain lawan petenis Rusia di Monterrey Open
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2022