Tangerang (ANTARA News) - Warga Ciledug, Kota Tangerang, Banten mengalami kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kilogram sejak hari pertama Idul Fitri 1432 Hijriah, 31 Agustus.
"Sejak Lebaran, gas elpiji ukuran 3 kilogram sangat sulit dicari," kata Suratmi, warga Parung Serap di Tangerang, Sabtu.
Dikatakan Suratmi, pihaknya sudah mencari elpiji ukuran 3 kilogram ke sejumlah agen besar. Namun, persediaannya terbatas.
Bahkan, kalaupun ada agen yang menjual, harganya berbeda dari biasanya atau mengalami kenaikan beberapa persen.
Bila pada hari biasanya harga tabung elpiji 3 kilogram Rp12 ribu. Namun, untuk saat ini harganya menjadi Rp16 ribu.
"Sudah susah mencari, harganya pun sekarang mengalami kenaikan. Sangat sulit untuk mendapatkan gas elpiji.
Padahal sangat dibutuhkan untuk persediaan," katanya.
Gunawan Pasaribu, pengelola elpiji menuturkan, kelangkaan ini terjadi karena tingginya permintaan dan kurangnya pasokan.
"Selama Lebaran ini konsumsi gas elpiji ukuran 3 kg sangat tinggi. Sementara pasokan dari Pertamina berkurang," katanya.
Sales Representatif PT Pertamina wilayah Tangerang, Arifin, sebelumnya menuturkan, PT Pertamina menjamin pasokan elpiji untuk wilayah Tangerang, dalam kondisi aman selama bulan puasa hingga lebaran.
Arifin mengatakan, pihaknya pun sudah mempersiapkan persediaan gas elpiji yang diperkirakan akan mengalami peningkatan selama puasa dan perayaan Lebaran.
Arifin mengatakan, untuk elpiji ukuran 3 kilogram, bila pada hari biasa PT Pertamina mendistribusikan sebanyak 120 ribu tabung gas. Maka, selama puasa, jumlah distribusi bisa mencapai 150 ribu tabung gas.
Sedangkan untuk elpiji ukuran 12 kilogram, pada hari biasa sebelum puasa di distribusikan sebanyak 8 ribu tabung gas. Namun, saat ini mencapai 10 ribu tabung gas.
Arifin juga menuturkan, dari 20 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) yang tersebar di tiga wilayah Tangerang seperti di Kosambi, Cikupa, Cisauk, Ciputat dan Serpong.
Pasokan gas elpiji di setiap masing - masing SPBE, dipastikan aman ketersediaannya hingga sepekan perayaan Lebaran. (ANT-154/Z002/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011