Jakarta (ANTARA News) - Istana Kepresidenan terkena dampak krisis air akibat tanggul Kalimalang di atas Kali Buaran, Pondok Kelapa, Jakarta Timur, jebol pada Rabu (31/8) malam dan Perusahaan Air Minum Palyja mulai memasok kebutuhan air untuk istana.
Pada Jumat siang di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, terlihat dua mobil tangki milik PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) yang masing-masing berkapasitas 5.000 liter memasuki pintu samping Istana Merdeka.
Para petugas dari Palyja itu kemudian menyalurkan air bersih ke dalam penampungan yang berada di seberang Istana Merdeka.
Menurut sopir mobil tangki, Odor Hutabarat, pihak Palyja sejak Jumat pagi telah menyalurkan empat tangki air bersih ke Istana Kepresidenan. Kegiatan itu, bahkan telah dimulai sejak Kamis malam dengan jumlah 15 tangki.
"Semalam kita ada berapalah, 15 kali," ujarnya.
Odor mengaku, tidak tahu kapasitas maksimum tangki penyimpan air bersih di Istana Kepresidenan sehingga tidak bisa memperkirakan berapa jumlah tangki yang harus disalurkan oleh Palyja.
Meski demikian, dia mengatakan, telah ditugasi untuk mengantar air bersih ke Istana Kepresidenan hingga tiga hari mendatang.
Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengatakan, pihak Istana Kepresidenan memang telah meminta PT Palyja untuk memasok air bersih guna memenuhi kebutuhan istana hingga tiga hari mendatang.
"Menurut laporan, perbaikan ditangani oleh Ditjen Cipta Karya dan Ditjen SDA Kementerian Pekerjaan Umum dan akan memakan waktu tiga hari," katanya.
Pasokan air bersih di Istana Kepresidenan, kata Julian, digunakan seperlunya saja dan dihemat sebisa mungkin sampai keadaan kembali normal.
Sementara itu, air sudah tidak mengalir di beberapa bangunan di komplek Istana Kepresidenan seperti di ruang wartawan. Keran-keran di kamar mandi sudah kering dan tidak mengeluarkan air setetes pun.
(T.D013)
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011