Jakarta (ANTARA News) - Arus mudik masih mengalir di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Jumat, meski Idul Fitri 1432 Hijriah telah lewat dua hari.

Para penumpang dengan barang bawaan menumpuk masih terlihat padat memenuhi tenda yang disediakan untuk menunggu di depan pintu masuk utara dan selatan Stasiun Senen.

Mereka sengaja menunda mudik hingga setelah Lebaran untuk menghindari berjejalan di gerbong kereta.

"Tahun kemarin saya mudik sebelum lebaran, kapok, capek sekali, sekarang sudah tidak kuat lagi," kata Jumi yang hendak mudik ke Malang, Jawa Timur, menumpang rangkaian kereta api Matarmaja.

Hal senada disampaikan oleh rekan sekampung Jumi, Tuti, yang memilih pulang ke Malang setelah Lebaran agar mendapatkan tempat duduk di kereta.

"Capek desak-desakan di kereta. Lebih enak seperti sekarang ini sudah agak kosong," ujar Tuti.

Jumi dan Tuti yang sehari-hari berdagang makanan di Jakarta tidak terikat oleh waktu libur cuti bersama yang ditentukan oleh pemerintah atau perkantoran swasta sehingga bisa mengatur waktu mudik sesuai keinginan mereka. Keduanya berencana untuk berlibur selama sepekan di Malang hingga Jumat pekan depan.

"Menunggu arus balik dari sana sepi .Jadinya kita tidak perlu desak-desakan lagi," ujar Jumi. Mudik nyaman dengan harga tiket ekonomi yang relatif murah sebesar Rp51.000 menjadi pilihan bagi Jumi dan Tuti meski keduanya harus menunda keberangkatan hingga setelah Lebaran.
(D013)



Pewarta: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011