Batam (ANTARA) - Sebanyak 632 orang pekerja migran Indonesia (PMI) yang baru tiba dari Malaysia menjalani karantina COVID-19 di Kota Batam Kepulauan Riau, sesuai aturan protokol kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi menyatakan dari 632 orang yang menjalani karantina, sebanyak 157 orang di Rusun BP Batam, 244 orang di Rusun Pemkot Batam, 97 orang di Rusun Putra Jaya, dan 134 orang lainnya menjalani karantina mandiri.
"Karantina mandiri di hotel yang ditunjuk TNI," kata Didi Kusmarjadi di Batam, Sabtu.
Sesuai aturan, PMI yang tiba di Batam harus menjalani tes COVID-19. Apabila hasilnya negatif, maka harus menjalani karantina sebelum melanjutkan perjalanan ke daerah tujuan.
Baca juga: Tingkat hunian pasien COVID-19 di RSKI Pulau Galang 74,57 persen
Baca juga: 355 PMI dikarantina COVID-19 di Asrama Haji Batam
Namun, apabila hasilnya positif, maka harus mendapatkan perawatan di RSKI Pulau Galang.
"Sekarang terdapat 234 orang PMI yang dirawat di RSKI Pulau Galang," kata dia.
Dengan meningkatnya jumlah PMI positif COVID-19 yang dirawat di RSKI Pulau Galang, maka kini warga Batam yang juga terkonfirmasi terpapar Virus Corona harus mendapatkan perawatan dari rumah sakit lain.
Sementara itu, selain PMI, pihaknya juga mencatat sebanyak 64 WNA yang menjalani karantina COVID-19 di Batam, setibanya dari Malaysia ataupun Singapura. Seluruhnya menjalani karantina mandiri di hotel yang telah ditunjuk Satgas.*
Baca juga: Satgassus: 126 pekerja migran dari Malaysia-Singapura negatif COVID-19
Baca juga: Pemerintah perketat perbatasan laut Batam waspadai hasil tes PCR palsu
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022