Tokyo (ANTARA News) - Perdana menteri Jepang yang baru Yoshihiko Noda, Jumat membentuk kabinet pertamanya, sementara pemimpin baru keenam negara itu dalam lima tahun berusaha menyatukan partai yang pecah dan mengamankan perbaikan pasca-gempa.
Ia mempercayakan jabatan menteri luar negeri kepada Koichiro Gemba, 47 tahun dan Jun Azumi, 49 tahun diangkat menjadi menteri keuangan.
Azumi, kelahiran prefektur Miyaki di timur laut yang dilanda gempa dan tsunami 11 Maret, bekerja sebagai pewarta stasiun radio NHK sebelum memasuki bidang politik
Ia adalah ketua urusan parlemen partai yang memerintah di bawah pemimpin Naoto Kan, berjuang untuk mendapat dukungan dari partai-partai oposisi dalam meloloskan rancangan undang-undang penting melalui parlemen.
Sebagai menteri keuangan, Azumi menghadapi tugas-tugas berat menangani ekonomi dari yen yang kuat dan menangangi utang publik yang menggelembung sementara jumlah penduduk berusia lanjut yang semakin banyak meningkatkan biaya keamanan sosial.
Gemba, menlu baru, adalah menteri negara urusan kebijakan nasional dalam kabinet Kan. Hachiro, 63 tahun diangkat menjadi menteri ekonomi, perdaganan dan industri.
Noda dipilih menjadi perdana menteri Jepang, Selasa menghadapi tantangan-tantangan perbaikan akibat bencana, satu krisis nuklir dan utang publik yang besar.
Orang yang digantikannya Kan mengundurkan diri setelah 14 bulan memangku jabatan perdana menteri di bawah kecaman keras terhadap penanganan pemerintahnya menyangkut masalah pasca gempa dan krisis nuklir yang terus berlangsung.
(*)
Pewarta: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011