Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu, mengatakan pembangunan tanggul sementara guna meminimalisasi dampak luapan susulan.
"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, tim gabungan dan masyarakat, bahu-membahu membuat tanggul sementara dengan menggunakan 400 karung pasir yang disediakan oleh BPBD," kata Abdul.
Baca juga: Sungai Rejoso meluap, sejumlah desa di Pasuruan terendam banjir
Dilaporkan pada Sabtu pukul 06.30 WIB, banjir yang sempat menggenangi 340 unit rumah dan berdampak pada 340 KK dengan ketinggian muka air bervariasi antara 20-50 centimeter tersebut, telah surut.
Abdul mencatat empat desa terdampak banjir, yaitu di Kecamatan Nguling meliputi Desa Nguling, Desa Penunggul dan Desa Mlaten. Kemudian pada Kecamatan Winongan meliputi Desa Winongan Lor.
BPBD Kabupaten Pasuran bersama tim gabungan yang terdiri dari TNI/Polri, pemerintah daerah setempat dan relawan bergerak ke lokasi terdampak saat banjir terjadi, untuk melakukan pemantauan, pendataan dan memberikan dukungan makanan siap saji bagi warga terdampak.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang sesaat pada hari Sabtu (5/3) hingga Senin (7/3) untuk wilayah Kabupaten Pasuruan dan sebagian wilayah Provinsi Jawa Timur.
Merespon hal tersebut, BNPB mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat agar tetap waspada akan potensi hujan lebat yang dapat mengakibatkan banjir susulan.
Baca juga: 13 gardu distribusi PLN terendam banjir Pasuruan
Baca juga: Pemkab Pasuruan salurkan logistik korban banjir
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022