Jakarta (ANTARA News) - Timnas Indonesia tak gentar menghadapi tuan rumah Iran di laga perdana grup E putaran III Pra Piala Dunia di Stadion Azadi, Jumat (2/9).

"Ancaman dari semua sektor, tapi kita tidak takut menghadapi tuan rumah," kata Pelatih Indonesia Wim Rijsbergen dikutip dari Humas Timnas, Kamis, disinggung soal kekuatan Iran yang bisa menjadi ancaman bagi Indonesia.

Pelatih juga sudah mempelajari rekaman pertandingan Iran sehingga berupaya mencari peluang Merah Putih untuk memetik poin di Teheran.

Memang di atas kertas Indonesia tak mudah untk mencuri poin di kandang Iran. Selain menempati peringkat yang lebih tinggi dari Indonesia, pasukan Carlos Queiroz bakal lebih percaya diri dengan dukungan penuh suporter mereka.

Wim mengatakan, para pemain akan diminta untuk bermain lebih bertahan dengan mengandalkan serangan balik yang cepat. Mereka harus fokus dalam koordinasi antarpemain dan penyelesaian akhir.

Pada pertandingan perdana ini, Wim dapat menurunkan Hariono yang sempat cedera saat timnas menang 4-1 melawan Palestina pada 27 Agustus 2011 lalu.

Sementara pelatih masih melihat kondisi kiper Ferry Rotinsulu apakah mampu untuk diturunkan karena cedera lutut kanan. Sedangkan M Nasuha terancam tidak bisa tampil karena akumulasi kartu.

Soal banyaknya pendukung tuan rumah dengan adanya imbauan dari Carlos Queiroz yang meminta agar penonton tuan rumah untuk datang ke stadion yang berkapasitas 100 ribu itu, kapten Firman Utina tak mempermasalahkan itu.

"Masalah suporter Iran tidak kami khawatirkan. "Justru yang kami khawatirkan adalah cuaca dingin karena mempersulit pernafasan, terlebih kami belum terbiasa dengan cuaca yang dingin," katanya.

Kondisi cuaca Kota Teheran sudah mulai dingin dengan suhu berkisar antara 15-16 derajat Celcius. Manajamen timnas mengantisipasi dengan menyiapkan bekal sarung tangan bagi para pemain untuk mengantisipasi anjloknya suhu saat laga digelar, Jumat (2/9).

Hal lain yang sempat menjadi kendala timnas adalah menjelang melaksakan latihan pada Selasa (30/8) lalu.

Sempat terjadi ketegangan dengan diusirnya timnas oleh petugas Kompleks Olahraga Stadion Azadi karena tidak mendapatkan tempat latihan yang layak.

Pelatih Wim Rijsbergen telah memprotes lapangan latihan yang disediakan panitia lokal bagi Indonesia karena tidak layak digunakan.

Lapangan tersebut tak layak karena tidak ada garis batas dan terdapat kerikil yang berpotensi mencederai pemain. Akhirnya, timnas mendapat tempat latihan yang layak setelah harus menunggu hampir setengah jam.
(T.T009/R014)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011