Serang (ANTARA News) - Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, mengatakan, rekonsiliasi antar-elit politik dan pejabat negara harus dilakukan dengan perbuatan yang nyata dan bukan hanya dengan ucapan saja.
"Dengan momentum Idul Fitri kita kembali ke fitrah dan saling memaafkan untuk memberikan contoh baik kepada masyarakat," kata Atut saat menggelar "silaturahim terbuka" di Serang, Rabu.
Ia mengatakan, rekonsiliasi dilaksanakan dengan perbuatan secara nyata, sikap, perilaku, moral dan tidak saling hujat menghujat sesama anak bangsa.
Perbuatan tersebut harus dilakukan para elit politik setiap saat dan bukan hanya omong belaka.
Apalagi, saat ini umat Islam merayakan hari kemenangan setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Momentum Idul Fitri sangat tepat untuk memulai perbuatan baik dan benar tanpa saling bertikai maupun hujat menghujat.
"Jika para elit politik melakukan perbuatan baik dan benar tentu negara akan damai sentosa juga memberikan contoh yang baik kepada masyarakat," katanya.
Ia mengatakan, momentum Lebaran bisa dijadikan rekonsiliasi para elit politik untuk memperjuangkan kepentingan bangsa yang besar dengan tanpa kepentingan golongan tertentu.
Selama ini, kata dia, rekonsiliasi antar-elit politik cukup baik dan ke depan terus semakin damai tanpa pertikaian.
Karena itu, silaturahim para elit politik yang dilakukan setiap Idul Fitri bisa mempererat persatuan dan kesatuan bangsa dengan damai.
Apabila negara damai dan bersatu tanpa perselisihan dipastikan dapat meningkatkan kesejahteraan bagi rakyatnya sendiri.
Atut menambahkan, pihaknya pada Idul Fitri 1432 Hijriah meminta maaf kepada seluruh masyarakat, pejabat daerah maupun pengurus partai politik di wilayah Banten bila ada kesalahan. "Manusia tidak lepas dengan kesalahan dan kekhilafan," ujarnya. (MSR/Z002/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011
akan saya tingkatkan korupsi...untuk saya dan klan keluarga saya..
terima kasih rakyat banten anda mau saya tololi...