Jayapura (ANTARA) - Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Infantri Aqsha Erlangga, menyatakan, kelompok bersenjata sering beraksi secara brutal dan senantiasa berdalih menjadi pihak yang teraniaya.
Apa yang dilakukan kelompok bersenjata terhadap tentara dan polisi serta warga sipil sudah di luar akal sehat dan kemanusiaan, melanggar HAM, dan biadab.
Baca juga: Pratu Heriyanto, korban penembakan KSB di Beoga dievakuasi ke Timika
"Padahal keberadaan warga sipil itu untuk mengerjakan pembangunan di daerahnya seperti yang dialami delapan karyawan PT Palapa Timur Telematika (PTT) di Beoga yang dilaporkan meninggal akibat dianiaya kelompok bersenjata," kata dia, di Jayapura, Papua, Jumat malam.
Ia katakan, selain aksi penembakan dan penganiayaan yang dialami delapan orang karyawan PT PTT Rabu (2/3), kelompok bersenjata juga menyerang personel Satgas Kodim Yonif R 408/SBH di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak Jaya, yang sedang memperbaiki saluran air sehingga Prajurit Kepala Heriyanto tertembak di bagian leher.
Baca juga: KSB serang patroli Pos Koramil Dambet, seorang prajurit terluka
Sebelumnya, pada 25 April 2021 kelompok bersenjata juga menembak Kepala Badan Intelijen Nasional Daerah Papua, Brigadir Jenderal TNI Gusti Putu Danny Nugraha, hingga meninggal. "Kelompok bersenjata juga dilaporkan membakar gedung sekolah yang ada di Distrik Beoga pada April 2021," kata dia.
Baca juga: Dua korban penembakan kelompok bersenjata dievakuasi ke Timika
Data Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih tentang kekerasan dan kebiadaban oleh kelompok bersenjata Papua sejak 2018 hingga 2021 adalah:
1. 16 Febuari 2018, menembak mobil LWB di mil 61 Timika, mengakibatkan seorang karyawan PT KPI luka-luka.
2. 22 Maret 2018, menembak pesawat terbang Dimonim Air di Bandar Udara Kenyam, Kabupaten Nduga, kopilot luka-luka.
3. 24 Maret 2018, membakar bangunan sekolah SD, SMP dan Rumah Sakit di Banti, tidak ada korban jiwa.
4. 13 April 2018, menyandera, merampok, dan memperkosa guru di Arwanop Tembagapura, delapan guru menjadi korban penganiayaan.
5. 25 Juni 2018, menembak pesawat terbang Trigana Air di Bandara Kenyam, Kabupaten Nduga, pilot luka-luka, tiga orang meninggal, dan satu anak kecil luka bacok.
6. 2 November 2018, menembaki warga di Kampung Popome, Distrik Mokoni, Kabupaten Lanny Jaya, mengakibatkan tukang ojek meninggal dunia
7. 12 November 2018, menyerang tukang ojek di Kampung Yiwili, Distrik Wiringgambut, Kabupaten Lanny Jaya, seorang tukang ojek terluka.
8. 1-6 Desember 2018, membantai pekerja PT Istika Karya yang mengerjakan pembangunan Jembatan Kali Yigi-Kali Aurak di Jalan Trans Papua, di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, dan menyerang Pos TNI di Mbua, 15 orang sipil meninggal dunia, satu selamat, tiga terluka tembak, satu personel TNI AD gugur, dan seorang terluka, serta satu anggota kelompok bersenjata tewas.
9. 28 Januari 2019, menyerang dan menembak rombongan bupati Nduga di Mapnduma.
10. 6 Februari 2020, membakar kios warga dan alat berat Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.
11. 27 Maret 2020, menyerang Koramil Persiapan di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, tidak ada korban jiwa.
12. 19 Mei 2020, menyerang prajurit TNI AD di Kampung Mbamogo, Distrik Homeo, Kabupaten Intan Jaya, tidak ada korban jiwa.
13. 22 Mei 2020, menembak petugas medis yang akan bertugas menyosialisasikan Covid-19 di Distrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya.
14. 29 Mei 2020, menembak masyarakat sipil tidak berdosa di Magataga tanpa sebab.
15. 15 Agustus 2020, menembak tukang ojek di Kabupaten Intan Jaya tanpa sebab.
16. 18 Agustus 2020, membakar alat berat di Intan Jaya yang mengakibatkan sejumlah ekskavator terbakar.
17. 14 September 2020, menembak dua tukang ojek di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya tanpa sebab.
18. 17 September 2020, menganiaya masyarakat sipil di Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.
19. 18 September 2020, menembak pesawat terbang sipil di Kabupaten Intan Jaya.
20. 8 April 2021, kelompok bersenjata pimpinan Nau Waker membakar tiga sekolah yakni SD, SMP dan SMA di Kampung Julukoma, Distrik Boega, Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua. Aksi teror ini dilakukan sore hari setelah pada paginya menembak mati seorang guru SD.
21. 17 April 2021, secara biadab memperkosa belasan gadis di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak Jaya.
22. 4 Juni 2021, menembak mati lima warga; ketiga korban tewas yakni, Niporolome Patianus Kogoya (kepala kampung), Petena Murib (perempuan) dan Nelius Kogoya, di Kabupaten Puncak Jaya.
23. 2 September 2021, membunuh dua pekerja yang sedang membangun jembatan di Sungai Brazza, Kampung Kribun, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo.
24. 15 September 2021, menganiaya enam tenaga kesehatan di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, mengakibatkan empat orang di antaranya luka-luka, satu orang tewas, dan satu dinyatakan hilang.
Selain di Papua, kelompok bersenjata juga melancarkan kekerasan, kekejaman, dan kebiadaban mereka di Provinsi Papua Barat.
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022