Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan mengatakan emas menjadi penyumbang inflasi terbesar pada Agustus 2011 karena kenaikan harga yang cukup signifikan di tengah suasana Lebaran.

Usai bersilaturahmi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, Rabu, Rusman belum bisa menyebutkan besarnya kontribusi emas pada inflasi Agustus 2011 namun ia memastikan kontribusinya adalah yang paling besar.

"Saya belum bisa menyebutkan hitungannya. Tapi yang paling tinggi. Sampai minggu keempat kemarin masih emas," tuturnya.

Menurut dia, kenaikan harga emas di tengah suasana Lebaran menjadikan komoditi itu sebagai penyumbang inflasi terbesar melampaui kenaikan harga-harga bahan pokok.

"Karena menjelang Lebaran itu biasa emas itu menjadi suatu kebutuhan dan kebetulan harganya tinggi. Jadi lucu, nanti kalau mengumumkan bukan barang pokok yang paling berpengaruh, malah emas," katanya.

Kenaikan harga-harga barang pokok menjelang Lebaran, menurut Rusman, tidak terlalu berpengaruh besar pada inflasi Agustus 2011 karena hanya terjadi selama dua hari menjelang Idul Fitri 1432 Hijriah.

"Kalau kita bicara hari terakhir itu kan bobotnya cuma dua hari, satu hari itu kan satu per tiga puluh jadi tidak begitu berpengaruh karena kita bicara inflasi bulanan yang dibangun dari tanggal satu sampai akhir bulan," jelasnya.

Rusman pun memastikan inlfasi Agustus 2011 masih berada di bawah satu persen. Sedangkan inflasi bulan Juli 2011 sebesar 0,67 persen dengan komoditi beras sebagai penyumbang inflasi terbesar.
(D013)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011