kami berupaya menjaga penyaluran solar, masih tersedia cadangan yang jumlahnya cukup melimpah
Balikpapan (ANTARA) - Produksi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar PT Pertamina Refinery Unit atau RU V Balikpapan, Kalimantan Timur, menurun akibat kilang minyak terbakar, Jumat sekitar pukul 10.32 Wita.
"Area yang terbakar pabrik pengolah solar, jadi akan mengurangi produksi. "Tapi kami berupaya menjaga penyaluran solar, masih tersedia cadangan yang jumlahnya cukup melimpah ," ujar General Manajer Pertamina RU V Balikpapan, Wahyu Sulistyo Wibowo di Balikpapan, Jumat.
Cadangan BBM jenis solar masih ada sekitar 600.000 barel lanjut ia, dan sudah berkomunikasi dengan Pertamina Patra Niaga untuk suplai dipastikan aman.
Pengiriman atau penyaluran tidak dijadwal ulang menurut dia, penyaluran solar melalui kapal juga aman.
Pertamina RU V Balikpapan bakal segera mengupayakan perbaikan terhadap unit kilang minyak yang terbakar tersebut.
Baca juga: Kebakaran kilang Pertamina di Kota Balikpapan telah dipadamkan
Namun untuk melakukan perbaikan kata Wahyu Sulistyo Wibowo, masih menunggu hasil investigasi yang dilakukan secara internal bersama kepolisian.
Pertamina RU V Balikpapan menduga kobaran api terjadi pada penukar panas, tepatnya pada bagian alat pendingin udara.
Alat pendingin udara tersebut seperti kipas angin jelas dia. letaknya di atas agar menyedot angin dari bawah kemudian mendinginkan tempat penampung minyak yang telah diolah.
Baca juga: Kilang Balikpapan produksi 113,5 ribu barel pelumas 'SF-05'
"Tapi penyebab pastinya masih didalami, di lapangan masih melakukan penilaian dan evaluasi untuk antisipasi terjadinya kebakaran di area lainnya," ucapnya.
Setelah pemadaman dan pendinginan langsung dilakukan upaya mengidentifikasi untuk mengetahui kerusakan yang terjadi, serta mengumpulkan data untuk mencari penyebab kebakaran tersebut.
Baca juga: Pertamina optimis Proyek RDMP Balikpapan rampung tahun 2024
Baca juga: Pertamina bangun pengolahan residu terbesar di Kilang Balikpapan
Pewarta: Novi Abdi
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2022