Taipei (ANTARA News/RTI) - Masyarakat Muslim Indonesia termasuk di antara para jamaah yang melaksanakan shalat Id di Masjid Besar Taipei pada Selasa, dan di antara mereka yang bekerja sebagai perawat membawa serta orang tua yang diasuhnya ke masjid itu.
Para pekerja Indonesia di Taiwan, mayoritas adalah perawat orang tua, sehingga saat menjalankan ibadah shalat, tidak lupa juga menjalankan kewajibannya untuk tetap mengasuh orang tua.
Tampak banyak pekerja yang juga membawa serta orang tua yang sedang diasuhnya ke masjid.
Di Taiwan 1 Syawal diumumkan jatuh pada Selasa, 30 Agustus 2011, oleh Organisasi Muslim Tionghwa (Chinese Moslem Association, CMA) pada Selasa sekitar pukul 2.00 dini hari waktu setempat. Keadaan ini juga disebabkan karena terjadi perbedaan pendapat dalam hal penetapan tanggal 1 Syawal oleh beberapa pihak.
Ribuan orang memadati Masjid Besar Taipei, bahkan meluap hingga ke trotoar jalan. Pihak pengelola masjid juga telah menyiapkan karpet untuk alas dan juga tenda untuk mengantisipasi terik matahari ataupun hujan yang diprakirakan akan turun pada Selasa.
Radio Taiwan International (RTI) meliput suasana shalat Id yang dilangsungkan pada pukul 08.00 pagi dan mendapati bahwa tahun ini jumlah Anak Buah Kapal yang ikut shalat Id lebih banyak dibandingkan biasanya.
Hal ini disebabkan karena di Taiwan saat ini tengah bertiup angin topan Nanmadol, sehingga banyak perusahaan kapal ikan di Taiwan yang meliburkan waktu kerja mereka. Selain itu, untuk tahun ini Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei, bekerja sama dengan beberapa organisasi Islam di Taiwan, misalnya PCI-NU Taiwan juga mengeluarkan surat permintaan izin libur bagi para pekerja dan menjelaskan kepada majikannya tentang perayaan Idul Fitri.
Taiwan kini telah menjadi salah satu favorit tujuan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) untuk mengadu nasibnya di luar negeri. Dalam beberapa tahun terakhir ini jumlah TKI di Taiwan terus meningkat secara signifikan.
Berdasarkan data statistik dari Dewan Ketenagakerjaan Taiwan (Council of Labor Affairs, CLA) hingga 31 Juli 2011 jumlah TKI di Taiwan total mencapai 168,188 orang, jumlah tersebut adalah terbanyak setelah pekerja asal Vietnam (89.164 orang), Filipina (80.620 orang) dan Thailand (71.457 orang).
Sama seperti dengan kondisi TKI yang bekerja di luar negeri di negara-negara lain, jumlah TKI di sektor informal (perawat di rumah tangga dan pembantu laksana rumah tangga) mengambil porsi terbanyak yaitu ada 143.757 orang atau sekitar 70,95 persen dari total jumlah TKI sedangkan sektor formal (pabrik, anak buah kapal maupun konstruksi) hanya berjumlah 24.431 orang.
Dengan kondisi seperti itu, maka dinilai penting oleh pemerintah Taiwan untuk memberikan pelayanan dan perhatian khusus kepada warga Indonesia di Taiwan, salah satunya adalah melalui media radio.
Radio Taiwan Internasional sebagai media terbesar di Taiwan selain memberikan pelayanan kepada pendengar di luar negeri juga tidak luput merangkul warga Indonesia di Taiwan, sehingga semenjak 2005 menyediakan acara dalam bahasa Indonesia (Radio Taiwan Internasional Siaran Bahasa Indonesia, RTISI). Setiap hari RTI menyediakan informasi dari dalam negeri mapun dari Nusantara.
Untuk mendekatkan hubungan RTISI dengan pendengar di Taiwan maupun di negara-negara lain, pendengar juga dapat mengakses ke situs RTISI (http://indonesian.rti.org.tw/) maupun Facebook (RTISI). Menggunakan kelebihan dari sarana Facebook para pendengar bersamaan dengan tibanya hari raya Idul Fitri, banyak di antara pendengar saling mengucapkan selamat hari raya sebagai tanda silaturahmi.
Beberapa pesan yang ditulis di atas dinding Facebook RTISI yang dikirim oleh Danie Jayuz menyampaikan "Minalaidin walfaidzin Selamat menunaikan ibadah sholat Ied dan salam sejahtera"; Shelomitha Arien juga menyampaikan "Hai RTISI saya mengucapkan MINAL AIDIN WALFAIZDIN buat semua penyiar dan semoga kita semua selalu diberikan pintu maaf dari NYA (amin)".
Kepala KDEI, Harmen Sembiring saat diwawancarai oleh RTI juga turut mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri kepada semua warga Indonesia di Taiwan. "Harapan kami semoga Idul Fitri ini memberi berkah, semangat dan kehidupan yang lebih baik lagi. Saya meminta kepada teman-teman semuanya agar tetap menjaga kerukunan, kekompakan antar sesama warga Indonesia di perantauan," katanya.
Dia mengajak perayaan ini digunakan untuk silahturami, saling berkunjung, saling bersalaman, saling memaafkan antar sesama dan tentunya ke depan kita tetap membina kekompakan warga Indonesia di Taiwan.
(Tz.M016/A026)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011