London (ANTARA News/Reuters) - Pemimpin Libya Muamar Gaddafi dilaporkan telah berada di Tripoli, ibu kota Libya, sampai Jumat larut malam (26/8) dan telah pergi dari sana menuju kota kecil di gurun, Sabha, demikian laporan media Inggris, Sky News, Selasa.
Keberadaan Gaddafi tak diketahui sejak pasukan yang menentangnya merebut Tripoli dan kekuasaannya selama 42 tahun ambruk satu pekan sebelumnya, setelah enam bulan aksi perlawanan yang didukung NATO dan beberapa negara Arab.
Sky News, dengan mengutip keterangan pengawal putra Gaddafi, Khamis, melaporkan Gaddafi bertemu dengan Khamis sekitar pukul 13:30 waktu setempat, Jumat, di satu kompleks yang menghadapi serangan sengit di Tripoli dari pasukan anti-Gaddafi.
Gaddafi telah tiba dengan naik mobil saloon dan juga bergabung dengan putrinya, Aisha, tak lama setelah itu.
"Mereka bertemu dalam waktu sangat singkat, kata pengawal yang ditangkap pasukan oposisi itu. Ia tidak dekat dengan mereka tapi dapat melihat mereka dengan sangat jelas," kata wartawan Sky News Stuart Ramsay.
"Mereka masuk sejumlah mobil Land Cruiser dan pergi. Ia berbicara dengan pengawal dekatnya (yang mengatakan) `Mereka pergi ke Sabha`.
Selain kota kelahiran Gaddafi, Sirte, Sabha adalah salah satu sisa tempat di Libya yang masih dikuasai pasukan pro-Gaddafi.
Aisha adalah salah satu dari tiga anak Gaddafi yang, bersama istrinya, kini dikonfirmasi telah menyeberangi perbatasan dan memasuki Aljazair.
Istri Gaddafi, Safia, putrinya --Aisha, putranya Hannibal dan Mohamed, yang disertai anak-anak mereka memasuki Aljazair pada Senin, pukul 08:45, melalui perbatasan Libya-Aljazair, kata komunike Kementerian Luar Negeri Aljazair, sebagaimana laporkan Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Selasa.
Kementeritan tersebut menyatakan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dan pejabat senior gerilyawan Libya Mahmud Jibril telah diberitahu.
(Uu.C003)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011