London (ANTARA News) - Dubes RI untuk Yunani Ahmad Rusdi, mengatakan adanya perbedaan waktu dalam merayakan Idul Fitri, hendaknya jangan dijadikan sebagai suatu sumber perbedaan namun justru harus dijadikan sebagai perekat dalam Ukhuwah Islamiyah.
Hal itu disampaikan Dubes dalam pesan khotbah Ied di depan masyarakat Indonesia di Yunani yang diadakan di halaman Wisma Duta Athena, Selasa.
Sekretaris Pertama KBRI Athena, Jani Mediawati Sasanti kepada Antara London, Selasa menyebutkan perayaan Idul Fitri kali ini dilakukan KBRI Athena sesuai dengan keputusan Komunitas Muslim di Yunani "reek Moslem Association" dan Komunitas Muslim Eropa, jatuh tanggal 30 Agustus 2011.
Lebih lanjur Dubes mengajak masyarakat Indonesia di Athena untuk menjadikan perayaan Idul Fitri sebagai momentum untuk mengkokohkan tali persaudaraan dan membangkitkan semangat dalam menyatukan warga Indonesia yang tengah merantau di Yunani.
Dubes Rusdi yang pernah mengenyam pendidikan Mahad Islam di kota santri Pekalongan dan juga fasih berbahasa Arab yang merayakan idul Fitri untuk ketiga kalinya di Athena ini, menyebutkan peristiwa Idul Fitri, secara umum menunjukkan kebesaran pada dunia betapa tingginya syiar Islam dan kuatnya ikatan Ukhuwah Islamiyah dari kalangan kaum muslim dimanapun berada.
Perayaan Idul Fitri sepatutnya dijadikan sebagai sarana pendorong dalam mempersiapkan diri, meningkatkan semangat dan mengisi perjuangan hidup serta memperbanyak amal dan ibadah, sehingga dapat menjadi manusia yang bermartabat dan mempunyai jati diri, demikian ajakan Dubes di hadapan jamaah Sholat Ied.
Selanjutnya ditambahkan memaknai arti hari kemenangan ini, masyarakat Indonesia hendaknya dapat menjaga tali silaturahim, menghilangkan rasa dengki dan dendam dalam suasana yang penuh dengan cinta kasih sehingga dapat dijadikan bukti nyata rasa kekeluargaan yang dimiliki umat Islam.
Pelaksanaan sholat Ied dan Halal Bihalal diadakan di Wisma Duta sejak pukul 08.30. Alunan takbir, tahmid dan salawat dikumandangkan para jamaah menjelang penyelenggaraan sholat Ied sebagai tanda syukur atas datangnya hari kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa di bulan Ramadhan.
Suasana kemenangan juga terlihat di Wisma Duta yang penuh dengan hiasan ketupat bernuansa kuning, hijau dan aneka warna dalam menyambut kedatangan warga Indonesia dari Athena, kota sekitarnya, dan dari pulau-pulau di Yunani yang merayakan Idul Fitri 1432 H bersama Dubes dan ibu Anita Rusdi serta staf KBRI.
Selesai penyelenggaraan ibadah Sholat Ied, warga masyarakat saling bersilaturahim dan bermaafan dengan Duta Besar dan Ibu, staf Kedutaan dan sesama mereka. Terlukis keharuan di wajah para warga yang sebagian besar adalah Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) dalam merayakan lebaran jauh dari sanak saudara dan tanah air.
Salah satu tokoh masyarakat Indonesia di Yunani ibu Ediana Vourloumis yang bermukim selama 34 tahun di Athena menyampaikan rasa bahagia dengan diselenggarakannya perayaan Idul Fitri oleh KBRI.
Ediana menyatakan dirinya tidak dapat membayangkan jika harus merayakan lebaran di luar negeri sendirian, terutama di Yunani yang penduduknya mayoritas beragama Kristen Orthodoks. Dengan adanya perayaan Idul Fitri di Wisma Duta, ia merasa seperti berlebaran di kampung halaman sendiri.
Sementara itu Koto Truman, salah satu tokoh masyarakat Indonesia yang telah tinggal di Yunani sejak tahun 1983 berpendapat perayaan Idul Fitri di KBRI setiap tahun selalu mengalami perubahan yang positif.
Artinya setiap tahun selalu ada perbaikan terutama dari persiapan, pelaksanaan, kemarakan dan kemeriahan, berkaca dari pengalaman tahun sebelumnya. Menurut pengamatannya, setiap tahun jumlah masyarakat yang datang selalu bertambah.
Para PLRT walaupun sedang berlibur dengan majikannya di pulau-pulau, selalu menyempatkan diri datang ke Wisma Duta untuk merayakan Idul Fitri bersama dengan warga lainnya.
Suasana berlebaran di tanah air pun menjadi kental terasa ketika Ibu-ibu DWP KBRI Athena melengkapi perayaan dengan menyajikan kuliner khas lebaran seperti ketupat dan lontong sayur, nasi kebuli, gulai kambing, sate ayam dan kambing, serta sate padang, rendang, opor ayam, sambal goreng hati, kerupuk udang dan berbagai jenis jajanan pasar, serta aneka buah dan minuman segar.
(ZG/A011)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011