Meski belum mencapai puncak, namun penambahan kasus harian COVID-19 yang terjadi pada masa Omicron ini sudah melebihi rekor kasus pada saat varian delta pada pertengahan 2021.
"Sekarang (Omicron) sudah pernah sampai 1.500 hingga 1.600 kasus baru, memang ada penurunan tapi sekarang naik lagi di atas 1.000 orang. Mungkin karena belum puncaknya, ya," kata Yana di Bandung, Jawa Barat, Jumat.
Pada saat penyebaran varian Delta 2021 lalu, pertambahan kasus baru COVID-19 paling banyak terjadi pada 23 Juli 2021. Saat itu ada sebanyak 926 orang yang terkonfirmasi dalam satu hari.
Baca juga: Disiplin prokes kunci akhiri pandemi untuk masuk ke endemi
Baca juga: Satgas: 25 kasus kematian akibat COVID-19 di Bandung sejak awal 2022
Namun, pada saat penyebaran omicron ini, rekor penambahan kasus baru hampir dua kali lipat lebih banyak dari saat Delta. Pada 24 Februari 2022 tercatat ada pertambahan kasus baru sebanyak 1.739 orang.
Untuk itu, Yana meminta kepada masyarakat agar selalu menerapkan protokol kesehatan karena lonjakan COVID-19 diprediksi belum mencapai puncaknya.
"Maka kami minta masyarakat berhati-hati, lakukan vaksin dosis ketiga sesuai regulasi yang ada," kata Yana.
Kunci untuk bisa menyudahi pandemi dan beralih ke endemi adalah masyarakat harus terus mengedepankan protokol kesehatan. Di samping itu, kata dia, vaksinasi pun menjadi poin penting untuk bisa mencapai kekebalan kelompok.
"Karena virus pasti terus bermutasi, salah satu upayanya adalah menggunakan masker karena itu menjadi tameng agar kita tidak terpapar dan tidak menularkan," katanya.*
Baca juga: Kota Bandung sambut KAA 2022 sebagai momen bangkit dari pandemi
Baca juga: "Pasar kaget" di Kota Bandung selama PPKM Level 3 ditiadakan
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022