Perbedaan ini jangan terlalu diperdebatkan. Bisa merusak ibadah puasa kita. Mari kita merayakan lebaran sesuai dengan keyakinan masing-masing
Mataram (ANTARA News) - Sebanyak 2.000 Jamaah Tarekat Kodiriah Wan Naqshabandiyah di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, Selasa, melaksanakan sholat Idul Fitri 1432 Hijriyah.
Sholat Idul Fitri yang digelar di Masjid Raudhatul Khair, Lingkungan Kebon Lauk, Kelurahan Pagutan, Kota Mataram, tersebut dimulai pada pukul 07.30 WITA dan berlangsung khusyuk.
Ribuan pengikut Tarekat Kodiriah Wan Naqshabandiyah yang datang dari berbagai pelosok Pulau Lombok tersebut, tidak tertampung di dalam masjid, sehingga sebagian menggelar ibadah di halaman.
Bertindak selaku imam dan khatib, yakni Pimpinan Pondok Pesantren Bayaturridwan, Tuan Guru Haji Abdul Azim Bayanullah, yang juga ahli suluk Tarekat Kodiriah Wan Naqshabandiyah.
Menurut Abdul, pihaknya melaksanakan shalat Idul Fitri 1432 Hijriyah lebih awal dari ketetapan pemerintah, yakni pada Rabu (31/8).
"Sesuai perhitungan kami, 1 Syawal 1432 Hirjiyah jatuh pada hari ini. Memang, agak berbeda dengan Jamaah Naqshabandiyah di daerah lain seperti di Padang, yang sudah merayakan lebaran lebih awal atau pada Senin (29/8)," katanya.
Perbedaan tentang hari pelaksanaan Idul Fitri atau awal Ramadhan, menurut dia, tidak perlu terlalu dipertentangkan karena setiap golongan memiliki cara perhitungan sendiri menurut keyakinannya.
Ia juga meminta kepada umat muslim untuk tidak saling membicarakan mengenai perbedaan jatuhnya 1 Syawal 1432 Hijriyah karena bisa merusak amal ibadah puasa yang sudah dijalani selama satu bulan.
"Perbedaan ini jangan terlalu diperdebatkan. Bisa merusak ibadah puasa kita. Mari kita merayakan lebaran sesuai dengan keyakinan masing-masing," ujarnya.
Usai menggelar sholat Idul Fitri dan mendengar khotbah, ribuan Jamaah Tarekat Kodiriah Wan Naqshabandiyah bersalam-salaman untuk saling maaf-memaafkan atas segala kekhilafan.
(WLD)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011