Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah meyakini perusahaan penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero) bisa terselamatkan terutama jika para kreditor tidak menggugat pailit perusahaan itu. "Mereka (kreditor) sudah memberikan kepercayaan bahwa tidak ada rencana mempailitkan Garuda," kata Sekretaris Meneg BUMN Said Didu, di sela rapat Komisi XI DPR di Jakarta, Senin. Menurut Said, salah satu yang menjadi lobi pemerintah dan Garuda dengan para kreditor European Credit Agency (ECA) adalah tidak adanya tuntutan pailit. Dari total utang Garuda yang mencapai 800 juta dolar AS, sebanyak 510 juta dolar AS merupakan utang kepada European Credit Agency (ECA) dan utang dalam bentuk promissory notes sebesar 130 juta dolar AS, selebihnya utang kepada Bank Mandiri dan PT Angkasa Pura I - II. Setelah melakukan pertemuan dengan kreditor pada 26 Januari 2006 lalu, Pemerintah melalui Kementerian BUMN, kembali akan menemui sejumlah Dubes negara-negara yang tergabung dalam ECA,antara lain Jerman, Inggris dan Perancis, pada Selasa (7/2). "Diharapkan akan ada win-win solution, karena bagaimanapun Garuda masih punya peluang besar untuk tetap bangkit," ujar Said Didu. Menurut Meneg BUMN Sugiharto, dalam pertemuan itu dirinya akan memberikan penjelasan kepada kreditor tentang kondisi terakhir Garuda. "Ini merupakan perhatian pemerintah sebagai pemegang saham Garuda. Jadi tidak betul kalau pemerintah dianggap kurang perhatian. Buktinya, masalah Garuda telah menjadi pembahasan di sejumlah Komisi di DPR," ujar Sugiharto. Sementara itu, Dirut PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar mengatakan, pertemuan itu akan melanjutkan proses renegosiasi utang, yang intinya bahwa kreditor meminta dukungan dari pemerintah. Ia menjelaskan, terkait restrukturisasi itu, perusahaan sebenarnya telah membuat rencana bisnis, namun karena peristiwa Bom Bali maka harus merevisi sejumlah target-target perusahaan. Menurut Emirsyah, berapa besar utang yang diajukan untuk direstrukturisasi dan berapa lama waktunya belum bisa diungkapkan. "Tunggu saja, karena masih harus ada saran dari kreditor termasuk masukan dari penasehat keuangan Garuda yaitu PT Danareksa dan Roschild," ujar Emirsyah. Dirut PT Danareksa (Persero) Lin Che Wei, sebagai penasehat restrukturisasi utang Garuda, mengatakan, dalam pertemuan dengan para kreditor pihaknya akan menawarkan sejumlah opsi menyelamatkan perusahaan. "Opsi itu tentu juga harus menjadi pertimbangan pemegang saham," kata Che Wei tanpa merinci opsi yang dimaksud. Terkait dengan dana talangan yang saat ini sedang diupayakan pemerintah, Emirsyah menjelaskan, sudah ada sinyal positif, dan sedang diproses pemegang saham (Kementerian BUMN), Departemen Keuangan serta persetujuan DPR.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006