Mamuju (ANTARA News) - Salah seorang petugas Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya Dinas Perhubungan Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat, terlibat adu jotos dengan sekelompok oknum polisi pada saat melakukan pengamanan malam takbiran.
Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 22.00 wita, Senin Malam, disaat petugas DLLAJR Dishub Mamuju, Arfan sedang melakukan tugasnya melakukan pengaturan lalu lintas di depan tribun lapangan Ahmad Kirang Mamuju tempat akan dilaksanakannya pawai takbiran yang akhirnya ditunda karena pemerintah pusat menetapkan lebaran Idul Fitri 1432 hijriah jatuh pada tanggal 31 Agustus tahun 2011.
Arfan terlibat perkelahian dengan sekelompok oknum polisi satuan patroli bermotor (Patmor) Polres Mamuju, gara-gara menegur salah seorang petugas polisi Polres Mamuju yang mencoba melintas di jalan depan tribun lapangan Ahmad Kirang Mamuju, yang ditutup untuk persiapan pelepasan pawai tabiran lebaran Idul Fitri yang akhirnya ditunda.
"Arfan hanya menegur oknum polisi yang tidak berseragam itu untuk tidak melintas, di jalan depan tribun lapangan Ahmad Kirang Mamuju, karena jalan itu ditutup untuk persiapan takbir keliling lebaran," kata Mamat salah seorang warga yang ada di tempat kejadian.
Namun kata dia, teguran itu tidak disambut baik petugas polisi itu dan memanggil rekannya sekelompok petugas Patmor Polres Mamuju yang ada di sekitar lapangan Ahmad Kirang Mamuju yang akan mengamankan rencana pawai takbir keliling yang sediannya akan digelar Pemerintah Kabupaten Mamuju.
"Polisi menantang Arfan dan kemudian berlalu memanggil rekannya sekelompok patmor, mungkin ada lima orang patmor yang kemudian datang lalu secara serta merta menyerang Arfan dan terjadilah perkelahian tak seimbang,"katanya.
Ia mengatakan, Arfan mencoba melawan namun karena polisi terlalu banyak akhirnya Arfan jadi bulan-bulanan sekelompok polisi itu, kemudian Arfan digiring polisi itu ke pos Satpol PP depan rumah jabatan Bupati Mamuju yang berada di depan Lapangan Ahmad Kirang Mamuju untuk diamankan.
Ia mengatakan, warga sekitar yang akan mengikuti pawai takbiran mengecam tindakan oknum polisi yang memukul Arfan dengan cara mengeroyok hanya karena persoalan sepele, warga sempat berteriak-teriak kearah sekolompok polisi yang memukuli Arfan di tempat kejadian.
Irfan salah seorang petugas DLLAJR Dishub Mamuju yang ada dilokasi kejadian dan bertugas mengamankan persiapan pawai takbiran menyesalkan tindakan polisi yang tidak mau ditegur dan mencoba menerobos jalan yang ditutup untuk persiapan takbir keliling.
"Kita ini kan hanya bertugas, masa petugas polisi tidak tahu aturan karena dilarang masih mau menerobos, dan justru memukul teman kami yang sedang menjalankan tugas ini sangat tidak adil bagi kami," katanya.
Sementara itu Arfan yang diminta keterangan tidak memberikan jawaban atas pemukulan yang dialaminya, dan tidak memberikan jawaban apakah pemukulan yang dialaminya akan dilaporkan ke Polres Mamuju untuk ditangani secara hukum.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Mamuju Syarifuddin Husain ketika dikonfirmasi mengatakan, kalau perkehalian yang dialami bawahannya hanya persoalan sepele dan mesti diselesaikan secara kekeluargaan.
"Masalah yang menimpa Arfan, kita berharap tidak diproses secara hukum, karena masalah ini hanya persoalan sepele karena kurangnya koordinasi petugas kami di lapangan dengan polisi, kami akan upayakan agar Arfan dan sekelompok polisi yang mengeroyoknya dapat berdamai," katanya. (MFH/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011