Bombana, Sultra (ANTARA News) - Warga Kabupaen Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra), saat ini mengembangkan tanaman jati sebagai tanaman primadona yang bernilai ekonomis.
Amran, salah seorang petani, di Bombana, Senin (29/8), mengatakan, tanaman jati merupakan salah satu tanaman jangka panjang yang bernilai ekonomis dibanding beberapa tanaman jangka panjang yang selama ini sudah dikembangkan.
"Selama ini kami menanam tanaman jambu mete, tetapi beberapa tahun terakhir ini, hasilnya selalu menurun," katanya.
Ia mengatakan, tanaman jambu mete yang dinilai sudah termakan usia, ditebang kemudian diganti dengan tanaman jati.
"Terpaksa kami harus menebang sebagian tanaman jambu mete kami, kemudian menggantinya dengan tanaman jati," katanya.
Warga lain, Asdin, mengatakan, saat ini dirinya sudah fokus mengembangkan tanaman jangka panjang tersebut karena hasilnya lebih menjanjikan secara ekonomis dibanding tanaman lainnya.
"Kebutuhan akan kayu berkelas pada tahun-tahun mendatang semakin tinggi, sehingga tanaman ini sangat cocok untuk dikembangkan mulai saat ini," katanya.
Menurutnya, tanaman ini tergolong tidak "bandel", artinya tidak harus dilakukan perawatan secara berkelanjutan, tetapi kalau pohonnya sudah mulai setinggi orang dewasa, maka sudah kurang hama yang bisa membunuhnya, sehinggga tidak harus dilakukan perawatan ekstra.
"Yang menjadi permasalahan saat ini kami kesulitan mendapatkan bibit tanaman jati yang terbaik, karena tidak sembarang kita mengambil bibitnya," katanya.
Ia menjelaskan, bibit tanaman jati yang terbaik adalah berasal dari pohon jati yang pertumbuhannya baik serta usia induk yang mencapai 30 tahun ke atas. (ANT-299/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011