Jakarta (ANTARA) - China akan meningkatkan sejumlah upaya untuk melindungi spesies margasatwa yang terancam punah dan habitat-habitatnya selama periode Rencana Lima Tahun ke-14 (2021-2025), kata Administrasi Kehutanan dan Padang Rumput Nasional China.
Sejumlah kebijakan darurat akan diambil guna melindungi 48 spesies hewan liar yang terancam punah, termasuk harimau Siberia, serta 50 spesies tanaman liar dengan populasi sangat kecil, seperti Abies beshanzuensis, kata badan administarasi tersebut seperti dilansir Xinhua, Jumat.
China akan berupaya keras memastikan kenaikan 10 persen pada total area habitat-habitat pentingnya selama periode tersebut, membangun sebuah pusat penangkaran dan bank gen untuk hewan liar yang langka dan terancam punah, serta meluncurkan konservasi ex situ tanaman dengan populasi yang rendah.
Dalam beberapa tahun terakhir, China telah melakukan upaya konsisten untuk melindungi hewan liar dan habitat-habitat mereka, serta mendorong konservasi in-situdan ex situ tanaman liar.
Jumlah panda raksasa liar telah bertambah dari 1.114 ekor menjadi 1.864 ekor selama empat dekade terakhir, dan populasi gajah asia tumbuh dari 180 ekor pada 1985 menjadi kurang lebih 300 ekor saat ini.
Populasi gibbon hainan liar atau Nomascus hainanus meningkat dari tidak lebih dari 10 ekor dalam dua kelompok pada 1980 menjadi 35 ekor dalam lima kelompok.
Tanggal 3 Maret diperingati sebagai Hari Margasatwa Sedunia, yang ditetapkan untuk merayakan dan meningkatkan kesadaran terhadap flora dan fauna liar di dunia.
Pewarta: Xinhua
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2022