Jakarta (ANTARA) - Aktris Zoë Kravitz mengungkapkan alasan ketertarikan satu sama lain antara Batman dan Catwoman dalam film teranyar "The Batman" arahan Matt Reeves. Zoë Kravitz, memerankan Selina Kyle alias Catwoman, teka-teki lain yang harus dipecahkan oleh Batman di antara petunjuk yang ditinggalkan oleh Riddler (Paul Dano) yang membunuh orang-orang terkemuka di kota Gotham.
"Saya mengajukan gagasan soal kucing liar terlantar kepada Matt. Saya pikir dia (Selina) juga seperti itu, dan kupikir dia menganggap Batman juga begitu, itulah yang menghubungkan mereka," kata Zoë dikutip dari catatan produksi, Jumat.
Kesamaan lain dari Selina dan Batman adalah mereka ingin berjuang untuk orang yang lemah.
Tantangan menghidupkan karakter Selina Kyle untuk Zoë adalah membuatnya sebagai perempuan tangguh, bukan korban dari masa lalunya yang pahit. Apa yang dialaminya di masa lalu mengasahnya menjadi orang yang kuat dan berniat untuk berjuang bagi orang-orang yang ada di posisi serupa seperti dia dulu.
Baca juga: Pemeran "The Batman" cemas sekaligus semangat menanti respon penonton
Latar belakang Selina Kyle, menurut Zoë, sudah digambarkan secara gamblang di skenario. Maka, tugasnya adalah mengulik bagaimana cara Selina bertahan, perjalanannya hingga jadi seperti ini, dan alasan berjuang untuk apa yang ia yakini.
Penting pula bagi Zoë untuk memasukkan ciri khasnya sendiri tanpa terbebani dengan ekspektasi orang-orang mengenai karakter ikonik tersebut.
"Jarang ada karakter perempuan yang betul-betul kompleks, terutama di film dengan skala seperti ini. Saya suka dengan cerita, masa lalu, kepedihan, perjuangan dan kekuatannya," kata Zoë.
Selina Kyle alias Catwoman bukan sekadar karakter pendamping dan lebih dari sekadar perempuan cantik dalam busana ketat. Zoë menuturkan, Selina tidak butuh diselamatkan siapa pun. Ada kalanya hati Zoë ikut tergerak ketika membaca skenario dan dia merasa ikut berempati dengan tokoh yang diperankan.
"Saya merasa kisahnya penting untuk diceritakan."
Zoë mendeksripsikan hubungan antara Selina dan Batman bagai kucing dan tikus. Ada rasa benci tapi suka, dan batas di antaranya sangatlah tipis.
"Ada hubungan jiwa yang sangat dalam, meski mereka melihat hal dari sudut pandang berbeda dan dari latar belakang berbeda, keduanya percaya pada keadilan... meski gagasan tentang keadilan mereka mungkin sedikit berbeda."
Baik Selina maupun Batman sama-sama orang yang mau berjuang, tak takut mengorbankan nyawa untuk hal yang mereka perjuangkan.
Menurut sutradara Matt Reeves, "chemistry" antara Robert Pattinson sebagai Batman dan Zoë mudah terjalin karena mereka memang sudah mengenal sejak lama.
Aspek psikologis dari hubungan antara Batman dan Selina juga jadi hal yang menarik bagi Pattinson. Batman adalah sosok yang melihat dunia secara hitam putih, kriminal atau korban.
"Kukira Selina orang pertama yang sulit dipahami untuknya," kata Pattinson.
Batman bingung harus mengelompokkan Selina ke kategori yang mana, jahat atau baik? Di satu sisi, Batman menganggap Selina ada di pihak jahat, tapi di sisi lain dia menyukai gadis itu. Kehadiran Selina membuat Batman kalang kabut karena dia kesulitan mengidentifikasi seperti apa perasaannya.
"Saya kenal lama dengan Zoë dan dia adalah pekerja keras, menunjukkan komitmen besar terhadap peran dan film. Ketika kau melihatnya di film," puji Pattinson.
Baca juga: Interpretasi menarik Batman bikin Robert Pattinson kepincut
Baca juga: "The Batman" cetak rekor debut di box office Korea Selatan
Baca juga: Police buat jam tangan edisi terbatas rayakan perilisan "The Batman"
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022