...Kita tidak boleh bertikai lagi, karena ini seperti bola salju yang jatuh kembali menuruni bukit dan hanya semakin berat...
Tokyo (ANTARA News) - Menteri Keuangan, Yoshihiko Noda, hampir pasti menjadi perdana menteri Jepang berikutnya setelah mengalahkan Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri, Banri Kaieda, dalam putaran kedua untuk memenangkan pemilihan ketua Partai Demokrat Jepang (DPJ) Senin.
Noda, 54 tahun, akan menjadi perdana menteri ketiga sejak Partai Demokrat Jepang (DPJ) meraih kekuasaan dalam kemenangan pemilu bersejarah dua tahun lalu, serta sebagai perdana menteri keenam Jepang hanya dalam waktu lima tahun, pada saat DPJ mengendalikan majelis rendah yang lebih kuat di Diet/Parlemen.
Noda, elang fiskal, mengumpulkan 215 suara dari 392 suara sah, dibandingkan dengan 177 suara untuk Kaieda, yang didukung oleh kekuatan broker DPJ Ichiro Ozawa, pemimpin faksi terbesar dalam partai.
Dalam pidato sambutannya, sebagaimana dinyatakan Xinhua-0ANA, Noda berjanji kepada anggota DPJ di kedua majelis, bertekad untuk melakukan yang terbaik sebagai pemimpin DPJ.
Dia mengatakan perlunya pembaruan persatuan di dalam partai (yang berkuasa) dan sudah saatnya untuk mengatasi pertengkaran di dalam partai.
Dia mengatakan DPJ perlu "bersatu, karena itu adalah yang diinginkan publik."
"Mengelola pemerintahan adalah seperti mendorong bola salju ke atas bukit untuk membuat manusia salju," kata Noda.
"Kita tidak boleh bertikai lagi, karena ini seperti bola salju yang jatuh kembali menuruni bukit dan hanya semakin berat."
"Kita harus bekerja sama untuk mendorong bola salju kembali ke bukit demi publik bersama. Dengan semua itu, saya akan bekerja sehingga orang-orang Jepang tidak akan menyesal memilih kami sebagai partai yang berkuasa di Jepang," kata Noda.
Kaieda memimpin di babak pertama pemungutan suara. Tetapi gagal memenangkan mayoritas dalam putaran pertama, bersama dengan mantan menteri luar negeri Seiji Maehara, menteri pertanian, kehutanan dan perikanan Michihiko Kano, dan mantan menteri transportasi Sumio Mabuchi.
Pemilu ini bermuara pada persaingan sengit antara pendukung dan musuh-musuh Ozawa, yang dijuluki sebagai "Shogun Bayangan" yang mendalangi kemenangan pemilu DPJ itu.
Ozawa sendiri dilarang bersuara dan dipecat keanggotaan partainya setelah surat dakwaan awal tahun ini berkaitan skandal dana politik.
Kubu Maehara dan Noda bergabung di putaran kedua karena mereka berbagi dasar kekuatan yang sama dalam partai. Tapi keduanya jauh dari Ozawa.
Perdana Menteri Naoto Kan mengundurkan diri sebagai kepala DPJ Jumat setelah masuknya dua rancangan undang-undang penting di dalam Diet. Kan diharapkan untuk mundur sebagai perdana menteri pada Selasa setelah menjabat 14 bulan. (H-AK)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011