Menurut Wahyu (45), pembuat telur asin di Desa Limbangan Wetan, Kecamatan/Kabupaten Brebes, permintaan telur terutama telur asin rebus menjelang Lebaran 2011 meningkat lebih dari 100 persen.
"Pada hari-hari biasa sepekan memproduksi antara 7.000 sampai 7.500 butir telur asin ternak dan `pangon` (itik yang dikembalakan di sawah), namun sejak satu pekan terakhir permintaan dari sejumlah toko pusat oleh-oleh di sepanjang jalur pantura Brebes meningkat menjadi 15.000-20.000 butir telur asin," katanya.
Ia mengatakan, produk telur asin khas Brebes dapat berupa telur panggang, bakar, asap, dan rebus, dengan harga bervariasi, dan semua jenis olahan telur asin tersebut dapat bertahan 7-10 hari.
Ia menyebutkan, untuk telur asin rebus dijual dengan harga Rp1.700-Rp2.000 per butir tergantung besar kecilnya ukuran telur, sementara harga telur panggang Rp2.700-Rp3.000 per butir, biasanya usai Lebaran harga akan mengalami kenaikan.
Sementara itu, Diana (35), pedagang telur asin di jalur pantura Brebes mengaku sengaja meningkatkan permintaan berbagai macam olahan telur asin kepada para perajin untuk stok penjualan usai Lebaran
"Pada arus balik Lebaran, biasanya para pemudik yang akan kembali ke Jakarta membeli telur asin sebagai oleh-oleh, sehingga pemesanan telur asin saya tambah sekitar 100 persen," katanya.
Ia mengatakan, pada hari biasa rata-rata menjual 8.000-10.000 butir per minggu, sedangkan jika musim arus balik Lebaran penjualan mencapai 3.000-5.000 butir per hari. (ANT/281)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011