Washington (ANTARA News) - Satu-satunya orang yang terbukti dalam pemboman pada 1988 atas jet Pan Am yang menewaskan 270 orang ketika meledak di atas kota Skotlandia Lockerbie "koma" dan "hampir mati" di Libya, lapor CNN Minggu.
Jaringan pemberitaan itu mengatakan mereka telah melokalisasi Abdelbaset Alli Mohmet al-Megrahi, yang mengidap kanker tahap akhir, di vilanya di ibukota Libya Tripoli, "hidup dari oksigen dan infus" dalam perawatan keluarganya.
"Kami baru saja memberinya oksigen. Tak seorang pun memberi saran kepada kami," kata Khaled anak Megrahi kepada CNN.
"Tidak ada dokter. Tidak ada seorang pun untuk kami tanyai. Kami tak punya sambungan telepon untuk mengubungi siapa pun."
Tidak mungkin segera mengonfirmasi secara independen kondisi Megrahi.
Megrahi dinyatakan hanya akan bertahan hidup selama tiga bulan ketika dia dibebaskan dari penjara Scotlandia atas dasar belas kasihan pada 20 Agustus 2009.
Dia hanya menjalani delapan tahun dari minimal 27 tahun penjara atas perannya dalam pemboman penerbangan Pan Am 103.
Dia pertama kali tampil di depan publik hampir dua tahun pada Juli pada pertemuan mendukung pemimpin Libya yang berjuang Moamer Gaddafi.
Kenyataan bahwa dia bertahan begitu lama telah memprovokasi kedongkolan di Inggris dan Amerika Serikat. Tripoli mempertahankan penghentian kabar terkait keadaan kesehatannya.
Kebanyakan mereka yang tewas dalam pemboman jet Boeing 747 berangkat dari London menuju New York pada Desember 1988 adalah orang Amerika. Seluruh 259 penumpang dan kru tewas, berikut 11 orang yang berada di darat, demikian AFP melaporkan. (ANT/K004)
Penerjemah: Kunto Wibisono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011