... Kalau saja Jakarta bisa selancar ini, nikmat sekali tinggal di Jakarta. Semua ada di Jakarta, yang mengerikan cuma kemacetannya!....
Jakarta (ANTARA News) - Jarang sekali Jakarta bisa lengang di mana-mana, terutama di jalan-jalan. Jika Anda suka dan ingin menikmati berkendara, Jakarta yang sebagian penghuninya libur atau pulang mudik Lebaran layaknya sekarang ini merupakan saat tepat untuk memenuhi keinginan itu.
Bagaimana tidak, jalur pokok Blok M-Sudirman-Thamrin-Kota, yang cuma 11 kilometer namun bisa ditempuh hampir tiga jam pada hari-hari kerja biasa, sekarang bisa ditempuh cuma dalam waktu 30 menit saja. Itu juga sudah disisipi berhenti di lampu-lampu merah.
"Kalau saja Jakarta bisa selancar ini, nikmat sekali tinggal di Jakarta. Semua ada di Jakarta, yang mengerikan cuma kemacetannya!," kata Susanna, warga Serpong, yang ditemui di bilangan Bendungan Hilir. Dia memakai mobil kecil produk Jepangnya.
Susanna dari Serpong ingin melihat-lihat situasi Jakarta sambil belanja beberapa keperluan di satu pusat perbelanjaan Eropa di dekat bundaran CSW, Jakarta Selatan. Di bundaran yang dulu adalah tempat perumahan elit Jakarta pada masa penjajahan Belanda, kini sudah menjadi tempat aneka mal canggih bertengger dengan kemewahannya.
Bukan cuma di poros utama Jakarta itu saja yang sepi, lengang, dan lebih manusiawi keadaannya. Data dari Pusat Pengelolaan Lalu-lintas Kepolisian Daerah Metro Jakarta, menyatakan, bahwa hampir semua ruas dan kawasan Jakarta juga demikian.
Kawasan Kuningan di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, yang sumpek dengan perkantoran, sebagai misal, juga sama saja. Jalan Gatot Subroto yang ruas jalannya sampai enam jalur berjejer dengan selingan jalan tol dalam kota di tengahnya, juga demikian.
Pada hari biasa, penglaju Jakarta yang bermobil seperti adu lambat berkendara dalam kemacetan yang luar biasa itu. Bagaimana tidak macet, satu orang satu mobil dengan dalih angkutan umum --yang harus diakui-- tidak memadai itu.
Agak ke pinggir Ibukota Indonesia ini, di Kawasan Kalimalang yang menjadi poros penting menuju Bekasi dan sekitarnya, lengang terjadi karena kelompok-kelompok pemudik bersepedamotor sudah menuntaskan hajatnya ke kampung halaman berlebaran.
Padahal, sampai Sabtu malam (27/8), ruas jalan yang di satu sisinya terdapat Sungai Kalimalang itu sangat padat oleh pemudik bersepedamotor menuju kampung halamannya di Jawa Tengah atau Jawa Barat. Guna mengurangi kepadatan itu, sejumlah petugas menyarankan pemudik melalui Tambun-Cibitung.
Jalur 3 in 1
Masih ada lagi nikmat berkendara di Jakarta pada saat-saat seperti ini. Jalur dengan aturan "3 in 1" sah-sah saja dilewati mobil cuma berisikan pengendara tanpa dua pengikut di dalam mobil itu. Kebijaksanaan dari otoritas keamanan jalan raya Jakarta itu diberlakukan sementara waktu saja, dari Senin (29/8) - Jumat (2/9).
Dari Pusat Pengelolaan Lalu-lintas itu, didapat informasi karena pada rentang waktu itu merupakan hari libur dengan label cuti bersama terkait Idul Fitri 1432 Hijriah kali ini. "Tidak padat arus kendaraan, lancar sekali. Tapi harap jangan kebut-kebutan yang bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain," kata sumber di unit itu. (R021)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011