Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Republik Indonesia untuk Sri Lanka Dewi Gustina Tobing dan Menteri Media Massa Sri Lanka, Dullas Alahapperuma, sepakat untuk menggali potensi kerja sama guna lebih memperkuat hubungan kedua negara.

"Menteri Dullas sangat berminat mempelajari lembaga jurnalisme di Indonesia untuk diterapkan di Sri Lanka," kata Dubes Dewi, demikian menurut keterangan pers KBRI Kolombo yang diperoleh ANTARA Jakarta, Kamis.

Di bidang media massa dan komunikasi, Dewi mengatakan bahwa Dullas berminat untuk mempelajari peraturan Indonesia di bidang media dan informatika, termasuk gagasan untuk menjalin kerja sama kementerian terkait di kedua negara melalui MOU, serta ketertarikan Sri Lanka pada lembaga pendidikan jurnalisme di Indonesia.

Selain mendiskusikan potensi kerja sama di bidang media massa dan komunikasi, Dewi juga menyampaikan berbagai peluang kerja sama dengan Sri Lanka, termasuk di bidang ekonomi.

Di bidang ekonomi, Dewi menekankan perlunya kedua negara untuk memiliki hubungan yang komplementer di bidang industri dan untuk produk lainnya. Sementara itu, Sri Lanka dapat memanfaatkan keunggulan produk Indonesia untuk dapat memenuhi kebutuhan domestik negara itu.

Dewi juga menginformasikan upaya yang sedang berlangsung untuk segera memulai perundingan Preferential Trade Agreement (PTA) antara Indonesia-Sri Lanka dan mengharapkan dukungan Menteri Dullas untuk rencana tersebut.

"Perundingan PTA akan membuka jalan bagi peningkatan kerja sama Indonesia dan Sri Lanka, khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan” jelas Dewi.

Terkait potensi kerja sama tersebut, Dullas menyepakati perlunya dorongan bagi dimulainya perundingan PTA.

Selain mendiskusikan potensi kerja sama di berbagai bidang, Dewi dan Dullas juga berbagi informasi tentang ikatan sejarah hubungan Indonesia dan Sri Lanka yang telah terjalin sejak sebelum abad ke-15 dan semakin menguat setelah pembukaan hubungan diplomatik pada 6 Agustus 1952.

Keduanya juga berbagi informasi tentang peran pemimpin kedua negara dalam menggagas Konferensi Asia Afrika yang melahirkan Gerakan Non-Blok.

Secara khusus, Dewi menginformasikan kesiapan Indonesia untuk menjadi tuan rumah Pertemuan ke-144 Inter-Parliamentary Union (IPU) yang dijadwalkan akan berlangsung di Nusa Dua, Bali, pada 20-24 Maret 2024.

“Sebagai tuan rumah, Indonesia telah mempersiapkan layanan sebaik mungkin untuk menyambut kedatangan delegasi parlemen dari seluruh dunia pada kegiatan dimaksud, termasuk penyiapan protokol kesehatan guna menekan penyebaran COVID -19," kata Dewi.

Dullas menyatakan akan hadir pada pertemuan ke-144 IPU di Bali bersama Ketua Parlemen Sri Lanka dan delegasi parlemen lainnya. Ia juga menyampaikan harapan untuk bertemu dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia dalam kunjungannya ke Indonesia.

Dewi menyambut baik konfirmasi kehadiran Menteri Dullas selaku anggota Parlemen Sri Lanka dalam pertemuan ke-144 IPU di Bali. Sementara itu, keinginan Dullas untuk bertemu dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia akan ditindak lanjuti.

Baca juga: Dubes RI dorong percepatan implementasi PTA Indonesia-Sri Lanka
Baca juga: Indonesia promosikan motor listrik dan aluminium di Sri Lanka
Baca juga: RI-Sri Lanka peringati 70 tahun hubungan, bahas pemajuan kerja sama

Pewarta: Katriana
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022