Kemacetan disebabkan pemudik yang tidak mau mengalah dengan mengambil seluruh ruas jalan....

Negara, Bali (ANTARA News) - Jalur dari dan menuju Pelabuhan Gilimanuk, di Kabupaten Jembrana, Bali, sempat "lumpuh". Penyebabnya adalah ribuan mobil, truk, dan sepeda motor pemudik yang memenuhi badan jalan penghubung utama Bali dengan Jawa itu.

Kemacetan luar biasa dari Sabtu sampai Minggu itu mulai terjadi sejak dari dermaga kapal-kapal ferry di pelabuhan itu hingga tujuh kilometer di luar kawasan pelabuhan. Tiap sebentar kapal ferry ditambat dan bertolak dari pelabuhan itu menuju Pelabuhan Ketapang, Jawa Timur.

Pantauan di lapangan, sekitar pukul 01.30 wita, kendaraan dari arah pelabuhan yang baru datang dari Jawa hendak masuk ke Bali macet total karena satu-satunya ruas jalan yang ada dipadati kendaraan pemudik.

Kemacetan lebih parah dialami pemudik, yang menyebabkan antrian kendaraan hingga ke Pura Tirta Empul yang berjarak sekitar tujuh kilometer dari pelabuhan.

Kemacetan disebabkan pemudik yang tidak mau mengalah dengan mengambil seluruh ruas jalan.

Ruas jalan satu-satunya menuju Denpasar dari Gilimanuk itu dipenuhi berbagai jenis kendaraan mulai dari mobil pribadi hingga bus.

Sopir mobil taksi yang nekat maju dari arah Gilimanuk dengan memaksakan diri mengambil jalur sangat ke pinggir sampai sebagian mobilnya keluar dari badan jalan akhirnya harus menyerah saat bus malam dari arah Denpasar berhenti di depannya.

Padahal, sopir taksi ini sudah bersusah payah menyingkirkan halangan di jalan yang dilaluinya seperti batu dan ranting-ranting hutan.

Demikian juga ambulance DK 194 G yang hendak menuju ke Pelabuhan Gilimanuk juga tidak bisa melanjutkan perjalanannya.

Aba-aba yang diberikan seseorang untuk melancarkan jalan ambulance ini tidak digubris oleh pemudik yang memenuhi jalan.

Kondisi macet total baik dari arah Denpasar maupun Gilimanuk ini baru bisa diurai Minggu pagi sekitar pukul 07.30 wita.

Hingga pukul 14.00 wita, antrian cukup panjang masih dialami pemudik yang menggunakan mobil, sementara untuk sepeda motor relatif lancar.

Manajer Operasional ASDP Gilimanuk, Ospar Silaban, saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya tidak bisa memprediksi kapan mobil-mobil pemudik ini bisa seluruhnya diangkut kapal.

"Sebab, begitu mau habis datang lagi rombongan mobil lainnya. Kami akan berusaha maksimal untuk memberikan pelayanan kepada pemudik," katanya. (*)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011