... Asap hitam itu diperkirakan setinggi 100 meter berlangsung selama 10 menit....

Bukittinggi (ANTARA News) - Gunung Marapi yang berada di daerah Koto Baru, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat kembali mengeluarkan asap putih tebal setinggi 50-100 meter, pada Minggu. Satus Waspada II dan larangan mendaki diberlakukan dalam kondisi seperti itu.

Dari pantauan ANTARA di daerah Sungaipuar, Kabupaten Agam, yang berada tepat di bawah kaki gunung, dilaporkan, terlihat asap putih tebal itu keluar sekitar pukul 09.00-10.00 WIB.

Sebelumnya, gunung yang memiliki ketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini, sekitar 08.00 WIB telah mengeluarkan asap hitam pekat. Asap hitam itu diperkirakan setinggi 100 meter berlangsung selama 10 menit.

Asap terlihat hilang-timbul karena tiupan angin. Kadang asap hilang selama lima menit, kemudian muncul lagi. Ketika muncul setelah ditiup angin, ketebalan asap mulai berkurang dari sebelumnya.

Kemudian sekitar pukul 09.00 WIB sampai 10.00 WIB, Gunung Marapi tersebut kembali mengeluarkan asap, tetapi tidak lagi berwarna hitam pekat.

Asap yang keluar berwarna putih dan tampak terus menerus. Kemudian kabut tebal menutup pemandangan asap yang keluar dari kawah.

Aktivitas vulkanologis lebih nyata terjadi pula di Gunung Lokon, Sulawesi Utara, yang dilaporkan meletus pada pukul 10.00 WITA, Minggu. Baik Gunung Lokon dan Gunung Marapi, sebagaimana hampir seluruh gunung dan pegunungan Indonesia, merupakan bagian dari Ring of Fire di Asia-Pasifik.

Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (BGPVMB) masih memberlakukan status Waspada II terhadap Gunung Marapi.

"BGPVMB masih menetapkan status gunung waspada level II. Masyarakat dan pendaki masih dilarang melakukan pendakian sampai tiga kilometer dari puncak," kata petugas BGPVMB Bukittingi, Warseno.

Pemantauan aktivitas gunung terus dilakukan menggunakan tiga seismograf yang dipasang di ketinggian 2.000 meter tepatnya di Batupalano dan digital analog di ketinggian 1.500 meter di Lasi. "Alat-alat itu sejauh ini masih bekerja maksimal," katanya.

Gunung yang berdampingan dengan dua gunung api aktif lainnya, Singgalang dan Tandikek pada 3 Agustus 2011 sekitar pukul 09.00 WIB sempat mengeluarkan abu vulkanik dengan ketinggian mencapai 1.000 meter.

Sebarannya menjangkau beberapa kabupaten/kota di Sumatera Barat, seperti Agam, Tanahdatar, Pariaman, Padangpariaman, dan Padangpanjang.

Gunung Marapi Bukittinggi terakhir kalinya meletus pada tahun 2005. Saat dalam status siaga, Kota Bukittinggi merupakan salah satu daerah evakuasi.

Sementara saat kondisi normal, Gunung Marapi selalu menjadi tujuan para pendaki, baik yang berasal dari Sumbar atau dari luar provinsi bahkan mancanegara. Akses pendakian Gunung Marapi mudah dicapai.

Titik mulai pendakian berada di Kotobaru, Tanahdatar degan lama perjalanan dari Kota Padang menuju Kotobaru sekitar 1,5 jam. (ANT-205)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011