"Kami berjam-jam menunggu kedatangan kereta api sambil berdiri karena kursi yang ada sangat terbatas," kata Nurdin (45) seorang pemudik yang hendak menuju Jakarta saat ditemui di Stasiun Rangkasbitung, Minggu.
Nurdin berharap PT Kereta Api Indonesia menyediakan sarana dan prasarana yang memadai bagi pengguna jasa angkutan itu. Sebab saat ini penumpang yang ada di stasiun berdiri karena terbatasnya sarana pelayanan tersebut.
Apalagi, ibu hamil atau ibu yang membawa anak serta orangtua yang berusia lanjut harus berdiri sambil menunggu kedatangan KA.
Menurut dia, selama ini masyarakat merasa terbantu dengan jasa angkutan kereta api, selain tarif murah juga kedatangan tepat waktu. Karena itu, kata dia, hingga kini masyarakat sangat mencintai angkutan KA, meskipun harus saling berdesak-desakan.
Demikian halnya Ida Nurhayati (35), seorang pemudik mengaku dirinya terpaksa duduk-duduk di lantai Stasiun Rangkasbitung sambil istirahat menunggu jemputan keluarga.
Semestinya, kata dia, pihak stasiun menyediakan sarana tempat duduk sehingga penumpang merasa nyaman.
Kepala Stasiun Rangkasbitung Mamat Surohmat, menjelaskan, sebetulnya pihak stasiun sudah menyediakan fasilitas untuk penumpang, seperti kursi dan tong sampah. Namun, kata dia, banyak kursi-kursi yang ada dirusak oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
"Kami tetap akan memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna jasa angkutan KA. Kami juga sudah memberikan kenyamanan dengan terpenuhi kursi dan tempat toilet di atas gerbong," katanya. (ANT/MSR
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011