Keputusan itu diambil setelah sebelumnya Komite Olimpiade Internasional (IOC) merekomendasikan seluruh federasi olahraga untuk melarang atlet Rusia dan Belarus berkompetisi di ajang internasional, tetapi tetap dapat bersaing sebagai atlet netral.
Langkah itu ditempuh sebagai bentuk protes atas invasi yang dilancarkan Rusia ke Ukraina.
Baca juga: IOC serukan larangan Rusia dan Belarus ikuti event olahraga
“Mereka akan bertanding di bawah bendera Paralimpiade dan tidak masuk dalam klasemen perolehan medali,” demikian pernyataan IPC, seperti dikutip Reuters.
“Dalam pengambilan keputusan ini, jajaran anggota dewan mengikuti prinsip-prinsip utama IPC, yang mencakup komitmen terhadap netralitas dan ketidakberpihakan politik, serta keyakinan teguh pada kekuatan transformasi olahraga.”
Atlet Rusia sudah siap berlaga di Beijing di bawah bendera Komite Paralimpiade Rusia sebagai bagian dari sanksi yang dijatuhkan Badan Anti-Doping Dunia (WADA) akibat kasus doping yang meluas dan disponsori negara.
Namun kini mereka akan bersaing sebagai atlet netral tanpa mengenakan atribut apa pun dari negaranya.
Baca juga: Atlet Ukraina desak IOC bekukan partisipasi Rusia dan Belarus
Presiden IPC Andrew Parsons menyatakan bahwa para atlet bukanlah agresor sehingga tidak ada kaitannya dengan situasi konflik Rusia dan Ukraina.
“Penting untuk membedakan posisi keduanya… mereka bukan tentara dan kita perlu memperlakukan mereka dengan hormat seperti para atlet lain yang memiliki hak bersaing di sini,” kata Parsons.
“Kami sadar situasi ini sangat serius, tetapi kami hanya mencoba mengikuti aturan dan memisahkan politik dari olahraga.”
Baca juga: Empat orang tewas dalam serangan udara di Kharkiv Ukraina
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2022