"Kamu imbau para pemudik, terutama yang menggunakan sepeda motor untuk ekstra hati-hati, sebab setidaknya ada lima potensi penyebab terjadinya kecelakaan yang mengancam para pemudik," kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane di Jakarta, Sabtu.
Lebih lanjut Neta menjelaskan, dari pantauan IPW kelima potensi penyebab kecelakaan tersebut: pertama, adanya kondisi jalanan yang tidak layak. Kedua, membengkaknya jumlah pemudik sepeda motor. Ketiga, kendaraan yang melebihi kapasitas. Keempat, faktor kelelahan. Dan terakhir, masih tidak taatnya para pemudik pada rambu-rambu jalan.
"Kecelakaan umumnya didahului pelanggaran. Jadi, disebabkan kesalahan manusian dan jalan yang tidak memadai," kata Neta.
Neta menjelaskan, di Jalur Pantura misalnya, masih banyak jalan yang bergelombang dan rusak. Sementara di jalur Anyer dann Lampung banyak kondisi jalan yang rusak parah.
Menurut Neta, data yang didapat IPW pada arus mudik 2009 terdapat 702 orang tewas. Sementara pada tahun 2010 turun menjadi 128 orang tewas.
"Daerah paling rawan, terutama Pantura. Mudik tahun ini potnsi ancaman ada di sepnjang jl. Kalimalang, Cirebon selepas tol Palimanan dan Pejagan Berebes selepas tol arah Bumi Ayu," kata Neta.
Hal ini, tambahnya, disebabkan kondisi jalan yang sempit, bergelombang, pengalihan arus, dan dua arah tanpa pembatas.
IPW mengharapkan aparat Polri agar melakukan "pagar betis" di jalur-jalur rawan tersebub. Selain itu, tambahnya polisi diimbau ekstra hati-hati karena pada arus mudik tahun lalu terdapat tiga polisi yang menjadi korban kecelakaan, dan dua di antaranya tewas.
"Mereka tertabrak pemudik saat mengatur arus mudik," kata Neta.
(T.J004/F002)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011