Padang (ANTARA News) - Sembilan rumah yang terletak di Pasie Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat, tergerus ombak dari gelombang pasang air laut sejak tiga hari terakhir.
Salah seorang warga yang rumahnya tergerus ombak, Masni, menyatakan bahwa kejadian terjadi sekitar pukul 02.00 WIB sejak tiga hari terakhir, saat air laut terus naik hingga saat ini sudah sampai di sekitar pemukiman warga.
"Saat ini sudah beberapa rumah warga yang tergerus ombak di sekitar pesisir pantai Padang ini, dimana salah satunya rumah saya, saat ini sebagian lantai rumah saya sudah amblas, serta dindinya juga sudah retak," kata Masni.
Dia menjelaskan, akibat kejadian itu, sudah banyak warga yang mengunggsi dan meninggalkan rumah mereka untuk tinggal di rumah sanak saudara lain di kota itu.
Dari sembilan rumah yang tergerus air ombak tersebut terlihat setidak-tidaknya ada dua rumah yang kondisinya sudah rusak berat karena sebagian besar bangunan mereka sudah amblas, retak, dan juga berlobang.
Jarak rumah warga yang terlihat memang cukup dekat dengan bibir pantai, sehingga masyarakat yang rumahnya terdampak abrasi tersebut, saat ini juga terlihat sebagian tinggal di tenda-tenda darurat yang didirikan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Sumbar
Selain memindahkan barang-barang milik meraka, warga sekitar juga bergotogroyong memasukan pasir kedalam karung-karung yang disediakan oleh Dinas Pekerjaan Umum kota tersebut.
Masni mengatakan bahwa rumah dipinggir pantai tersebut adalah kediaman satu-satunya, sehingga berbeda dengan warga lain yang mengungsi, maka dia lebih memilih masih bertahan di lokasi tersebut.
Untuk Idul Fitri 1432 Hijriah, warga setempat juga kemungkinan akan bertahan ditenda darurat, dan mengharapkan ada bantuan dari pemerintah setempat. Bahkan, mereka akan kembali pulang bila air laut surut.
Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Padang, Hariadi Dahlan, mengatakan bahwa saat ini instansi terkait berusaha untuk meminimalisir korban jiwa dan korban harta.
"Kita meminimalisir korban jiwa dan korban harta terlebih dahulu dengan membuat posko sementara," katanya.
Dia menambahkan, Dinas Sosial akan melakukan pendataan berapa sebenarnya rumah yang rawan akan bahaya abrasi ini, dan selanjutnya bagi warga yang tinggal di pinggir pantai dan rumahnya sudah terkena abrasi akan didirikan dapur umum. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011