Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Moh Jumhur Hidayat, memastikan pelayanan jajarannya terhadap puluhan ribu TKI yang mudik Lebaran berjalan lancar.

"Pelayanan dari semua terminal kedatangan TKI berjalan lancar dan aman," katanya di Jakarta, Sabtu.

BNP2TKI menyebutkan jumlah TKI dari luar negeri yang mudik pada musim Lebaran tahun ini berkisar 80.000 - 100.000 orang dan jumlah "remitansi" mencapai Rp800 miliar.

Jumhur menambahkan di luar musim Lebaran, jumlah TKI yang pulang per bulan mencapai 40.000 orang sedangkan pada selama musim Lebaran bisa dua kali lipatnya.

BNP2TKI sudah memiliki sembilan kantor pusat pendataan kedatangan TKI di berbagai debarkasi TKI, seperti di Nunukan (Kaltim), Tanjungpinang (Kepulauan Riau), Entikong (Kalimantan Barat), Gedung Pendataan Kepulangan (GPK) TKI Selapajang (Tangerang, Banten), Bandara Adi Soemarmo (Solo, Jateng), Bandara Husein Sastranegara (Bandung, Jabar), Bandara Adi Sutjipto (Yogyakarta), Bandara Juanda (Surabaya), dan Bandara Selaparang (Mataram, NTB).

Selain itu terdapat sejumlah pelabuhan yang banyak digunakan TKI sebagai tempat pemberangkatan ke luar negeri dan kepulangan ke tanah air seperti Pelabuhan Dumai (Riau), Pelabuhan Tanjung Balai Karimun (Keppri), Pelabuhan Belawan (Sumut), dan beberapa pelabuhan lain.

Kelancaran pelayanan terhadap puluhan ribu TKI yang mudik Lebaran tahun ini berlangsung karena kesigapan petugas yang memiliki komitmen pelayanan terbaik bagi para TKI.

Kepala BNP2TKI sebelumnya juga melakukan inspeksi ke terminal kedatangan TKI, seperti di Gedung Pendataan Kepulangan (GPK) TKI di Selapajang, Tangerang, Banten, beberapa waktu lalu.

Kinerja di GPK TKI pernah meraih penghargaan "Citra Pelayanan Prima" tingkat nasional pada 2010 dalam pelayanan publik.

Dalam inspeksi itu, Jumhur memeriksa berbagai pelayanan kepulangan termasuk kesiapan petugas dan kesiapan armada atau angkutan pemulangan TKI dan sopir yang mengantar TKI hingga ke rumah masing-masing.

"Jangan sampai ada keluhan. Layani TKI sebaik-baiknya sampai ke rumah masing-masing dan diterima oleh keluarga mereka," kata Kepala BNP2TKI.

Jumhur juga menginstruksikan semua petugas GPK TKI Selapajang tidak cuti hingga Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1432 H untuk memastikan pelayanan kepulangan TKI dapat tertangani secara paripurna.

Jumhur menyampaikan terima kasih atas jasa-jasa TKI karena telah membantu tugas pemerintah dalam mengurangi pengangguran dan kemiskinan.

BNP2TKI, katanya, senantiasa memperbaiki pelayanan penempatan dan perlindungan TKI secara paripurna.

"Semua peduli TKI," kata Jumhur.

Ia berharap TKI dapat berkumpul bersama keluarga pada musim Lebaran dalam suasana membahagiakan dan membanggakan.

Kepala Pusat Penelitian dan Informasi (Puslitfo) BNP2TKI Benyamin Suprayogo menambahkan bahwa dari TKI yang mudik itu membawa atau mengirim uang untuk keluarga mereka dengan jumlah seluruhnya mencapai Rp800 miliar.

"Ada yang mengirim ke keluarga mereka lewat bank, atau mereka bawa sendiri dan menitipkan melalui orang lain sebelum mereka mudik," katanya.

Sebelumnya BNP2TKI mencatat remitansi atau jumlah pengiriman uang dari para TKI di luar negeri hingga semester I Juni lalu sebesar 3.340.908.140,22 miliar dollar AS atau lebih dari Rp28,5 triliun (dengan kurs 1 dolar AS = Rp8.500).

Deputi Kepala BNP2TKI Bidang Perlindungan Lisna Y Poeloengan menyebutkan, jumlah remitansi itu tepatnya Rp28.521.332.793.058,10 dan angka tersebut bersumber dari perhitungan Bank Indonesia melalui transaksi antarbank.

"Di luar catatan Bank Indonesia tentu angkanya jauh lebih banyak, karena TKI juga mengirim uangnya ke kampung halaman lewat perantara di luar jasa perbankan, termasuk yang dititipkan ke sesama TKI serta jasa kurir perorangan," kata Lisna.

Ia memperkirakan total remitansi TKI per tahun ke Indonesia mencapai Rp100 triliun. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011