"Kami mencatat telah terjadi 10 kali letusan skala kecil sejak pukul 00.00-17.00 WITA. Ketinggian debu diperkirakan mencapai 300 meter," ujar Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu di Kakaskasen, Kota Tomohon, Farid Ruskanda Bina, di Tomohon, Sabtu.
Frekuensi letusan kali ini menurut Farid agak menurun dibandingkan dengan letusan yang terjadi Jumat (26/8). Frekuensi letusan sehari sebelumnya mencapai 19 kali.
Begitu pun dengan gempa hembusan. Saat ini frekuensi yang tercatat sebanyak 27 kali sejak pukul 00.00-12.00 WITA. Dibandingkan sehari sebelumnya, gempa seperti ini terjadi sampai 51 kali.
"Bisa saja gempa hembusan yang terjadi mendekati atau bahkan melebihi frekuensi gempa yang terjadi sehari sebelumnya. Rekaman frekuensi gempa yang terjadi pukul 12.00-18.00 WITA masih belum dihitung," jelasnya.
Farid juga menjelaskan, secara visual asap yang keluar dari kawah Tompaluan (kawah yang terbentuk di antara Gunung Lokon dan Gunung Empung) putih hingga keabuan cukup tebal.
Asap tebal ini bisa mengindikasikan terjadinya pembakaran belerang atau air disertai gas, serta ada suplai energi dalam kantong magma.
"Keluarnya asap seperti ini bisa dikatakan aktivitas vulkanik cukup tinggi dan memungkinkan terjadi letusan," kata Farid.
Gunung Lokon Rabu (17/8) kembali meletus setelah dua kali letusan sebelumnya tanggal 14 dan 17 Agustus 2011. Hingga kini dari kawah Tompaluan masih terjadi letusan-letusan kecil dengan frekuensi yang terus meningkat.
(T.ANT-305/F002)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011